BALI TRIBUNE - Meski pertumbuhan masih tetap konservatif yang disebabkan masih melambatnya perekonomian, namun setelah sukses go public melalui penambahan modal lantas ekspansi pembukaan cabang tentu bukan hal yang muskil bagi perbankan dalam mengembangkan jaringannya.
Hal itu diungkapkan President Director Bank Ina, Edy Kuntardjo di sela peresmian Kantor Cabang Bank Ina Denpasar, Rabu (7/6). “Dengan adanya cabang ke 23 di luar Pulau Jawa, serta pertumbuhan konservatif 9 hingga12 persen seperti yang diarahkan oleh OJK, maka bisa dikatakan Bank Ina masuk dalam bank buku dua karena telah ada penambahan modal tadi, dan mampu melakukan ekspansi, “ ujarnya.
Pihaknya beranggapan dari sisi kredit yang dikucurkan, pangsa UMKM dan pembayaran dari sisi digital masih sangat potensial dan pihaknya di Bali dalam kurun waktu setahun ke depannya mampu break even poin atau balik modal. “Selain kredit UMKM, layanan digital, kita juga disarankan untuk membuka money changer dan semua yang kami lakukan tidak lain untuk meraup pasar di Bali yang masih cukup signifikan,” ujarnya.
Yang menarik dari berbagai program yang ditawarkan yaitu bagaimana menggarap pangsa pasar melalui komunitas. Hal ini menurut Edy jadi tantangan dalam berkompetisi, meski diakui jalan menuju arah sana tidaklah semudah membalik telapak tangan. “Saat ini kami lagi mengejar komunitas sepakbola yang ada di Bali, yaitu suporter Bali United. Kami melihat potensi yang ada dalam komunitas ini cukup besar, apalagi dengan berbagai program yang nantinya akan kita luncurkan,” sebutnya.
Seiring dengan cashless society yang sedang gencar didorong oleh pemerintah, membeli tiket pertandingan dengan menggunakan kartu anggota yang disinergikan antara perbankan dan komunitas adalah salah satu bentuk yang digagas. Ia berharap, pada tahun 2018 nanti semua program bisa terealisasi. Apalagi dengan adanya captive market yang dimiliki ditambah dengan corporate partnership sudah tentu pihaknya merasa optimis bisa meraup pasar yang lebih luas lagi.
CEO Bali United, Yabes Tanuri, yang juga hadir dalam kesempatan ini, menyampaikan hal senada dengan Edy Kuntardjo. Yabes mengatakan, pihaknya akan berkembang bersama di Bali. “Dengan digandengnya Bali United, kami berharap Bank Ina ataupun Bali United bisa berkembang bersama,” tuturnya sembari berujar, prospek bisnis Bank Ina ke depannya akan cerah, pasalnya ini merupakan proyek contoh mereka di luar pulau Jawa, dan ini akan membuat mereka sangat fokus.
Lebih lanjut, dijelaskan Yabes, dengan adanya keterlibatan perbankan seperti Bank Ina ini, pihaknya berharap hal-hal yang selama ini belum tersentuh bisa segera digarap seperti perputaran uang di stadion. “ Masuknya sektor perbankan diharapkan akan menyentu hal-hal yang selama ini belum tersentuh sehingga bisa segera dikelola. Seperti perputaran uang, termasuk kas kecil, dan sektor lainnya lagi,” pungkas Yabes.