BALI TRIBUNE - Sejumlah partai politik di luar PDIP dan Partai Golkar sempat mewacanakan akan membentuk poros baru jelang Pilgub Bali 2018 mendatang. Sayangnya, koalisi yang dimotori Partai Gerindra, Partai Demokrat, Partai NasDem, PKPI, PAN, dan Partai Hanura ini, hingga kini belum mengerucut.
Menurut rencana, dalam minggu ini Koalisi Rakyat Bali menentukan sikap. Pilihannya, sepakat untuk membangun poros baru atau malah memperkuat skema “head to head” dalam pertarungan beraroma ‘balas dendam’ antara PDIP versus Partai Golkar dan koalisi.
“Dalam waktu dekat kami akan duduk bersama. Intinya, mau ke mana koalisi ini,” ujar Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD Provinsi Bali, Nyoman Suyasa, saat dikonfirmasi di Denpasar, Rabu (14/6).
Menurut dia, sejak awal Partai Gerindra, Partai Demokrat, Partai NasDem, PKPI, PAN, dan Partai Hanura sempat berkomunikasi soal adanya poros baru dengan memunculkan Koalisi Rakyat Bali. Namun, belum ada pembicaraan matang terkait hal ini. Pembicaraan tersebut pun belum sampai ke soal figur yang akan diusung.
“Intinya komunikasi masih sebatas kendaraan dulu. Sebab selain PDIP dan Partai Golkar, semuanya belum bisa mengusung sendiri pasangan calon gubernur dan wakil gubernur. Satu-satunya jalan, kita harus berkoalisi,” tandas Suyasa.
Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Karangasem ini menambahkan, meski ada rencana untuk membangun poros baru, Partai Gerindra tetap menjalin komunikasi dengan Partai Golkar dan PDIP. “Komunikasi dengan PDIP, tetap jalan. Dengan Partai Golkar juga,” ucapnya.
Disinggung tentang kemungkinan figur yang sedang dilirik Partai Gerindra bersama Koalisi Rakyat Bali, diakuinya, pembicaraan secara formal belum sampai ke sana. Sebab koalisi ini, masih fokus mematangkan koalisi untuk memenuhi syarat pengusungan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur.
Walau demikian, Suyasa tak menampik, jika nama Walikota Denpasar Ida Bagus Rai D Mantra, banyak disebut - sebut oleh mayoritas partai yang ingin membangun poros baru berupa Koalisi Rakyat Bali. Apalagi selain Partai Gerindra yang sejak awal memunculkan nama Rai Mantra, Partai NasDem juga sudah secara formal mendukung pencalonan Rai Mantra.
“Kecenderungan memang ke Rai Mantra, sebagai calon gubernur. Tetapi belum ada kesepakatan soal itu. Intinya, kami coba matangkan dulu koalisi. Jika poros baru ini disepakati, maka soal figur juga akan disepakati,” pungkas Suyasa, yang juga anggota Komisi III DPRD Provinsi Bali.