balitribune.co.id | Denpasar - Musda DPD HIMKI Bali mengambil tema “Penguatan Pasar Melalui Inovasi dan Kolaborasi”. Acara ini bertujuan untuk memperkuat sinergi antar anggota HIMKI dan meningkatkan peran teknologi dalam memajukan pasar industri mebel dan kerajinan wilayah Bali. Tema ini sangat penting untuk pelaku industri mebel dan kerajinan di Bali khususnya, dan Indonesia pada umumnya. Penguatan pasar melalui inovasi dan kolaborasi merupakan Langkah strategis. Inovasi adalah menemukan sesuatu hal yang baru atau melakukan berbagai pembaruan yang terbentuk dalam sebuah produk, ide, desain, dan lain sebagainya.
Kolaborasi adalah 'penyatuan tenaga' atau 'peningkatan kemampuan untuk meraih tujuan yang telah disepakati bersama-sama. Dengan kolaborasi akan terjadi kerja sama di antara dua atau lebih pihak yang saling mengerti permasalahan satu sama lain dan berusaha memecahkan masalah secara bersama. Dengan kolaborasi terjadi kerja sama yang intensif untuk mengatasi permasalahan kedua pihak atau berbagai pihak secara bersma-sama.
Dalam era digital yang terus berkembang pesat, HIMKI Bali berkomitmen untuk menjadi motor penggerak inovasi dan kolaborasi di kalangan pengusaha mebel dan kerajinan. Musda DPD HIMKI Bali yang ketiga kali ini dibuka oleh Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali dan menghadirkan serangkaian sesi dan pemilihan Ketua HIMKI periode 2024-2027.
Secara aklamasi, Hani Duarsa terpilih sebagai Ketua DPD HIMKI Bali untuk Masa Bakti 2024-2027. Dalam pidato perdananya, tentang inovasi dan kolaborasi akan segera merealisasikan tema Musda dan melakukan pembenahan-pembenahan terhadap organisasi dan bersinergi dengan Pemerintah Daerah. Langkah ini penting untuk pengembangan industri mebel dan kerajinan Bali sehingga industri ini maju dan berkembang seperti yang kita kehendaki.
"Kami meyakini potensi Bali luar biasa besar, tapi sayangnya ekspor Bali masih sangat tergantung dari sektor pariwisata. Ekspor Bali sebagian besar terealisasi dari pariwisata," katanya.
Contoh, tamu yang awalnya datang melancong, kemudian melihat produk-produk handicrafts/kerajinan yang dipasarkan di Bali dan memiliki peluang untuk dipasarkan di negara asal mereka. Meskipun angkanya sedikit, tapi banyak yang berlanjut sampai bertahun-tahun. Jika diperhatikan, angkanya secara keseluruhan, nilainya cukup tinggi. Kondisi industri mebel dan kerajinan di Bali masih sangat rentan.
"Ketika terjadi musibah/bencana yang memengaruhi pariwisata, industri mebel dan kerajinan Bali sangat terpukul. Untuk itu, HIMKI Bali akan menjadi “guiding light” untuk membangun industri mebel dan kerajinan yang berkesinambungan dan tahan ujian," tandasnya.
Pihaknya bersyukur, saat ini, Bali berhasil menempatkan diri sebagai "Store Fronts of Indonesia”. Hal ini bisa dilihat dan diakui banyaknya toko di Bali yang gaya visual merchandising-nya bisa dibandingkan dengan toko-toko di luar negeri. Hal ini tentu sangat membantu mengangkat nilai produk-produk Indonesia. Jati diri HIMKI Tema Musda yang diusung DPD HIMKI Bali ini tentu tidak dapat dilepaskan dari jati diri HIMKI untuk terus memajukan industri mebel dan kerajinan nasional secara keseluruhan. Bali merupakan rangkaian dari gugusan industri furniture dan kerajinan di Indonesia yang tersebar hampir di seluruh propinsi, dengan sentra-sentra yang cukup besar di berbagai wilayah.
Permintaan terhadap produk mebel dan kerajinan di tingkat dunia masih tetap besar. Pertumbuhan yang terjadi di pasar global tidak terlepas dari permintaan Amerika Serikat dan Uni Eropa yang cukup besar, di samping adanya pasar-pasar baru yang cukup potensial. Pasar AS ter-recovery dengan cepat, yang antara lain disebabkan pasokan dari Tiongkok berkurang akibat masih adanya perang dagang dan peang di Ukraina maupun Timur Tengah.
Industri mebel dan kerajinan adalah industri yang sangat penting mengingat industri ini merupakan bantalan ekonomi yang kuat pada saat kondisi ekonomi seperti saat ini dan menjadi jalan keluar negara dalam penyerapan tenaga kerja. Sebab sampai saat ini industri mebel dan kerajinantetap eksis dan menghasilkan devisa bagi negara di saat industri lain terkena imbas krisis, karena industry ini didukung oleh local content yang cukup besar.
HIMKI sebagai perhimpunan pelaku usaha di sektor industri permebelan dan kerajinan, dalam arti seluas-luasnya, menyadari tanggung jawabnya untuk membina dan mengembangkan Kerjasama yang serasi, mendorong pemerataan kesempatan berusaha dan ikut serta melaksanakan pembangunan nasional di bidang ekonomi.
"Kami akan terus melakukan pengembangan dan penguatan industri mebel dan kerajinan nasional, meliputi terjaminnya keberlangsungan supply bahan baku dan penunjang, desain dan inovasi produk, peningkatan kemampuan produksi, pengembangan sumber daya manusia, promosi dan pemasaran, serta pengembangan kelembagaan agar dapat memberikan kontribusi nyata bagi industri mebel dan kerajinan nasional. Dengan adanya Musda Bali ini diharapkan dapat mengingatkan kembali kita semua bahwa HIMK institusi yang aspiratif dan akomodatif dengan semangat kesetaraan di antara sesame anggotanya untuk bersama-sama memajukan industri mebel dan kerajinan nasional," pungkasnya.