Cok Ibah dan Dauh Wijana “Merendah” | Bali Tribune
Bali Tribune, Jumat 29 November 2024
Diposting : 15 July 2017 13:16
redaksi - Bali Tribune
BUPATI
BALON BUPATI -- Massa organisasi sayap menyambut pendaftaran balon bupati dari Partai Golkar.

BALI TRIBUNE - Massa organisasi sayap Partai Golkar Gianyar menyambut kedatangan Tjokorda Raka Kerthyasa saat mendaftar sebagai bakal calon (balon) Bupati Gianyar di Partai Golkar, Kamis (14/7). Pada saat bersamaan, Ketua DPD Partai Golkar Gianyar, I Made Dauh Wijana juga mendaftar dengan didampingi pengurus kecamatan, kedua tokoh partai “Beringin” ini sama-sama merendah dan mengklaim maju lantaran dorongan aspirasi.

Sejak pk.09.00 Wita massa dengan pakaian seragamnya, terus berdatangan ke Kantor DPD Partai Golkar Gianyar, mereka dari organisasi sayap Partai Golkar seperti SOKSI, AMPG serta Baladika Karya. Kedatangan mereka untuk menyambut kehadiran anggota DPRD Bali yang merupakan palingsir Puri Agung Ubud Tjokorda Raka Kerthyasa alias Cok Ibah, didampingi Cokorda Ngurah Suyadnya alias Cok Wah serta puluhan anggota keluarga Puri Agung Ubud.

Cok Ibah menyebutkan, dirinya memutuskan untuk ambil bagian dalam pendafatran di penjaringan ini, lantaran didaftarkan oleh kader-kader partai. Meski awalnya, dirinya tahu diri dengan segala kesibukannya sebagai anggota DPRD Bali, Bendesa Agung Ubud, faktor financial serta pendukung lainnya, sempat menjadi pertimbangannya. ”Saya harus menghormati aspirasi dengan mengikuti mekanisme di partai,” ungkapnya.

Disinggung mengenai potensi perpecahan di Puri Agung Ubud lantaran Cok Ace ikut penjaringan cawagub di PDIP, Cok Ibah dengan entang menjawab semuanya saling bergantung. Maksudnya, Puri Agung Ubud tidak terpecah lantaran politik praktis dalam konteks puri sebagai pengayom adat dan budaya.

Dalam konteks demokrasi, hal pribadi juga harus dihormasti. Selama tidak mencampur-adukan politik praktis dengan adat dan budaya. ”Kehadiran tokoh serta keluarga besar Puri Agung Ubud mendampingi saya, juga sebagai wujud restu dari Puri Agung Ubud,” terangnya. 

Sementara itu, Made Dauh Wijana menyebutkan, dalan proses yang diamanatkan Partai Golkar, semua tokoh diharapkan ambil bagian. Demikian juga dirinya atas desakan senior, para kader, dan pengurus kecamatan, didesak ikut penjaringan. ”Menang kalah bukan ukuran, kalau partai mengamanatkan saya, tentu harus siap menjalankannya. Kegagalan adalah awal dari kesuksesan,” terangnya .

Secara bergiliran, mereka lantas menyerahkan berkas pendaftaran, kedua tokoh ini menyebutkan keterbatasannya dan memastikan proses penjaringan bakal berjalan sesuai mekanisme. Usai melakukan pendaftaran, mereka pun bersama-sama menunjukkan kebersamaan di depan massanya masing-masing dan bertekad tetap bersatu, siapapun yang lolos penjaringan akan diajukan dalam penjaringan di Koalisi Gianyar Bangkit (KGB).