Semarapura, Bali Tribune
Niat ikut berpartisipasi dalam rangka menyambut HUT Puputan Klungkung ke 108 dan HUT ke 24 Kota Semarapura, siswa SMP Dhramayasa, Timuhun, Banjarangkan, Klungkung saat memasang penjor di jalan Puputan, Semarapura, Klungkung nyaris kesetrum.
Awal kejadian Senin (25/4), pukul 11.00 wita 9 siswa SMP Dhramayasa, Desa Timuhun, Banjarangkan didampingi seorang guru Waka Kesiswaan Made Suardina memasang penjor SMP untuk menyambut HUT Puputan Klungkung dan HUT kota Semarapura di seputaran jalan Puputan, di sebelah barat Toko Pink Celuler. Kemungkinan karena lobang untuk menegakkan penjor kurang dalam dan yang mengerjakan tergolong anak-anak kecil sedangkan penjornya lumayan besar dengan diameter sekitar 20 cm dan tingginya sekitar 15 meter. Ketika ditancapkan di Jalan Puputan, Wilayah Mergan, Kelurahan Semapura Kangin, Kecamatan Klungkung, penjor dengan nomor urut 79 ini tumbang ke arah kabel terbuka tegangan tinggi PLN. Sentuhan keras dari penjor ini mengakibatkan ledakan akibat konsleting listrik tegangan tinggi. Warga sekitar sempat panik dan anak anak siswa yang menancapkan penjor tersebut terlempar. Bersyukur tidak sampai mengalami musibah korban jiwa. Waka kesiswaan Made Agus Suardina saat itu tampak syok dan gemetaran takut siswanya menjadi korban.
Saksi mata, Putu Wijaya, asal Banjar Galiran, Semarapura, Klungkung ikut turun membantu para siswa tersebut. Ditemui dilokasi Putu Wijaya menyatakan saat penjor menyentuh kabel listrik tampak penjor sempat terbakar bersamaan dengan timbulnya ledakan keras. Kebetulan saat itu datang petugas PLN yang segera mematikan gardu agar tidak fatal terjadi.
Waka Kesiswaan SMP Dharmayasa Made Agus Suardina, ditemui di lokasi, Senin(25/4), menyatakan berselang beberapa menit saat penjor itu berdiri, posisinya agak miring karena lobang yang digali kurang dalam, apalagi body penjor cukup besar.
Salah seorang siswa yang bertindak sebagai koordinator memasang penjor, Made Mertayase, mengungkapkan ketika itu dirinya bersama teman temannya memasang penjor, tiba-tiba tumbang ke arah barat hingga menyentuh kabel listrik bertegangan tinggi. “Saat menyentuh kabel listrik dan meledak, saya sempat kesetrum namun cepat saya lepaskan,” ujar siswa kelas 8 SMP Dharmayasa tersebut.
Dirinya mengaku bersyukur ada warga yang melihat kondisi ini langsung berteriak agar melepas bambu penjor tersebut. Akhirnya 3 menit kemudian, kabel di atasnya mengeluarkan api hingga membakar penjor. Akhirnya mereka pulang dengan perasaan kecewa, sebab penjor yang dirakit pada Minggu (24/4) lalu. Merupakan jerih payah dari siswa yang bekerja seharian penuh dengan dana sekitar Rp 500 ribu.
Pantauan di lokasi, tampak petugas dari Dishubinfokom Klungkung yang nyambi sebagai anggota RAPI turun ke lokasi, sementara dari pihak PLN setelah mengecek ke lokasi di Banjar Mergan, akhirnya memutus sambungan listrik. Kemudian sekitar pukul 11.30 Wita, para siswa membawa penjor tersebut balik kembali pulang kesekolah setelah dipotong potong terlebih dahulu. Niat mau mendapatkan juara dari hasil karya siswanya serangkaian menyambut HUT Puputan Klungkung ke 108 dan HUT Kota Semarapura ke 24 ini ahirnya pupus pulang dengan tangan hampa.