BALI TRIBUNE - Proses evakuasi material longsor di jalan menuju Pura Pucak Demulih terkesan setengah hati. Walaupun pihak Dinas PU telah menurunkan alat berat jenis eskavotor sejak Sabtu (21/10), namun material longsor bukan langsung diangkut tapi hanya dipinggirkan di sekitara bahu jalan.
Pantauan di lokasi, Minggu (22/10), tampak operator eskavaotor sibuk memindahkan material longsor berupa tanah yang sebelumnya menutup badan jalan. Material tanah hanya ditaruh bahu jalan. Menurut operator eskavator Abdul Haris untuk sementara material longsor hanya dipinggirkan. Pasalnya, kata pria asal Bima ini, kondisi tanah yang masih basah sulit untuk diangkut. "Kalau tanah langsung diangkut tidak mungkin, jalannya masih licin. Jika tanah sudah kering baru bisa diangkt, kami sudah upayakan, sebatas jalan bisa dilalui karena sebentar lagi hari raya," ungkapnya.
Disinggung air yang masih mengalir, kata Abdul Haris bersumber dari jaringan pipa PDAM yang putus akibat diterjang longsor. Jadinya air terbuang percuma, dan justru malah tanah terus basah. “Bila cuaca bagus tanah cepat kering dan segera bisa diangkut, namun bila hujan sudah dipastikan tanah yang ada dipinggir akan hanyut dan menutupi jalan lagi,” ungkapnya.