“Open Ship” dan Tradisi “Mandi Khatulistiwa” di KRI Surabaya-591 | Bali Tribune
Diposting : 27 August 2016 10:46
Djoko Moeljono - Bali Tribune
TNI
OPEN SHIP – Didampingi kepala sekolah dan guru pendamping, sejumlah siswa SD AL Azhar Kota Denpasar pose bersama para Taruna-Taruni AAL saat melakukan :open ship diatas KRI Surabaya-591.

SEBELUM bertolak meninggalkan Bali, salah satu kapal perang Indonesia, KRI Surabaya-591 -- yang sejak Selasa (23/8), lego jangkar di Dermaga Pariwisata Pelabuhan Benoa, -- kemarin, menggelar “open ship” dan ramai dikunjungi ratusan siswa pelajar, mulai dari TK, SD, SMP, hingga SLTA, termasuk masyarakat umum.

Umumnya mereka kagum sekaligus bangga mendapat kesempatan untuk bisa melihat dari dekat sekaligus mengunjungi kapal perang berlantai 6 tersebut. KRI Surabaya-591 adalah sebuah kapal Landing Platform Dock (LPD) buatan Daesun Shipbuildings & Engineering Co. Ltd, Korea Selatan (Korsel) pada 26 September 2005 dan diluncurkan pada 23 Maret 2007.

Kapal ini merupakan kapal ketiga dari kapal-kapal yang dibangun di Korsel dan dirancang sebagai kapal perang LPD Commando. Selain sebagai kapal tempur, kapal yang berteknologi desain semi- siluman ini juga berfungsi untuk operasi kemanusiaan serta penanggulangan bencana alam.

Kapal seberat 7.300 ton ini memiliki panjang 122 m, lebar 22 m, draft 1.63 m dan dilengkapi sekoci (2xLCU), serta mampu mengangkut ratusan personel dan 3 helikopter. KRI tersebut juga pernah dilibatkan dalam Latihan Bersama (Latma) Penerbangan Terpadu, Latma Pendaratan Marinir Terpadu, dan Latma dengan US Navy Carat.  

“Kedatangan kami kali ini membawa 126 Taruna-Taruni Tingkat 2 (Sersan Taruna) Akademi Angkatan Laut (AAL) Angkatan-64, terdiri dari 113 Taruna dan 13 Taruni. Mereka menjalani kegiatan praktek Prajalasesya, yaitu praktek pelayaran tahap awal untuk pengenalan kehidupan di laut selama 6 hari,’ ujar Komandan KRI Surabaya-591 Letkol Laut (P) Ari Krisdiyanto, didampingi Palaksa Mayor Laut (P) Eko Setiyono, Pa Ops Satgas Prajalasesya Mayor Laut (P) Ghofar Ghozali, Kadep Ops Mayor Laut (P) Budi Priyo Wicaksono, Kasi Ops Satgas Prajalasesya Kapten Laut (P) Kaso.

Didampingi anggota Potmar Lanal Denpasar, para siswa pelajar ini bergantian memasuki ruangan yang ada di KRI tersebut. Setelah berkeliling dan mendapat penjelasan dari para Taruna dan Taruni AAL, ratusan siswa TK Yayasan Tunas Bangsa dan SD AL Azhar Kota Denpasar seolah membulatkan tekadnya kelak ingin menjadi pelaut-pelaut Indononesia yang handal dan pemberani untuk mengawal NKRI.

Selama berlibur di Bali, para Taruna AAL tersebut berwisata mengunjungi sejumlah objek pariwisata di Bali dan melaksanakan “seaman brotherhood” yaitu pertandingan persahabatan sejumlah cabang olahraga dengan para prajurit Lanal Denpasar. Sebelumnya, kuga melakukan kunjungan kehormatan ke Danlanal Denpasar Letkol Laut (P) Gusti Bagus Oka Tapayasa. 

Sebelum kembali ke markasnya di Surabaya, para Taruna dan Taruni AAL diajak mengarungi Selat Makassar dan menjalani ritual “Mandi Khatulistiwa” yang wajib dijalani oleh semua anggota TNI AL. sebagai tradisi bagi warga baru prajurit TNI AL yang akan menjadi bagian dari pelaut-pelaut Indonesia.

Secara terpisah, Denpasar Letkol Laut (P) Gusti Bagus Oka Tapayasa, menegaskan, para Taruna dan Taruni AAL ini merupakan embrio dari calon perwira TNI AL yang akan memimpin TNI AL kedepan. “Sehingga setiap prajurit dan calon prajurit TNI AL tidak henti-hentinya untuk melaksanakan praktek, latihan, dan operasi secara terus menerus guna meningkatkan profesionalisme prajurit Matra Laut,” jelas Danlanal Denpasar, didampingi Palaksa Mayor Laut (P) Sobarudin, Pasi Intel Mayor Laut (P) Dwi Prasetyo, dan Pasi Ops Mayor Laut (P) Gede Eka.