150 Pemancing Tradisional Meriahkan SVF | Bali Tribune
Bali Tribune, Jumat 29 November 2024
Diposting : 29 August 2016 10:44
I Wayan Sudarsana - Bali Tribune
Sanur Village Festival
Sejumlah pemancing tradisional saat mengikuti lomba mancing serangkaian pegelaran Sanur Village Festival (SVF), Minggu (28/8) di Pantai Karang Sanur, Denpasar Selatan.

Denpasar, Bali Tribune

Sebanyak 150 orang pemancing tradisional dari berbagai wilayah di Bali, ikut memeriahkan lomba mancing serangkaian pegelaran Sanur Village Festival (SVF), Minggu (28/8) di Pantai Karang Sanur, Denpasar Selatan (Densel).

Kegiatan lomba ini dibuka Sekda Kota Denpasar, AAN Rai Iswara didampingi Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan (Kadiskanlaut) Kota Denpasar, AA Bayu Brahmasta serta Ketua Panitia, Agus Purnawirawan, yang ditandai dengan pengibasan bendera dipinggir pantai.

Sekda Rai Iswara dalam kesempatan tersebut menyambut baik kegiatan lomba mancing tradisional ini mengingat potensi sumberdaya perikanan yang ada diperairan laut Kota Denpasar cukup besar, sehingga menjadi daerah penangkapan ikan bagi nelayan yang ada di Kota Denpasar.

“Dengan adanya lomba mancing tradisional dengan tidak memakai perahu serta memakai umpan yang sederhana dari roti secara otomatis tetap bisa menjaga populasi kelestarian biota di laut, selain itu bisa memberikan kontribusi serta menumbuhkan ekonomi kreatif dalam upaya pemberdayaan masyarakat pesisir,” pungkasnya.

Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar, A.A. Bayu Brahmasta mengatakan, melalui lomba mancing tradisional ini pihaknya mengajak serta menghimbau kepada para penghobby mancing serta nelayan untuk turut menjaga sumber daya kelautan dan perikanan yang ada di wilayah Denpasar.

Kegiatan lomba mancing tradisional atau medaat dengan menggunakan alat pancing yang sederhana ini bertujuan untuk menumbuhkan kecintaan masyarakat pesisir dan penghobby mancing tentang pentingnya pelestarian sumber daya kelautan dan perikanan bagi kehidupan masyarakat, sehingga dapat meningkatkan kesadaran serta tanggungjawab terhadap pelestarian ekosistem itu sendiri. “Mari kita bersama-sama turut menjaga kelestarian serta habitat ikan di daerah pesisir, kalau tidak kita siapa lagi yang akan menjaganya,” kata Gung Bayu.

Sementara itu, Ketua Panitia lomba mancing, Agus Purnawirawan dalam laporannya mengatakan perseta lomba mancing tradisional berjumlah 150 orang, dan kategori lomba dibagi menjadi dua yakni perorangan dan beregu, di masing-masing regu berjumlah tiga orang serta memperebutkan hadiah total Rp22.500.000.

Adapun aturan serta kreteria lomba meliputi, batas areal lomba ditandai dengan pelampung-pelampung, dan batas lomba 4 jam. Penentuan juara akan dicari yang terberat, jikalau ada yang beratnya sama maka akan dicari atau dihitung ikan terbanyak, dan keputusan juri tidak bisa diganggu gugat.