Diposting : 24 April 2018 15:30
Djoko Moeljono - Bali Tribune
BALI TRIBUNE - Oney Anwar dan Alysse Cooper berhasil memenangkan kejuaraan World Surf League (WSL) “Krui Pro 2018” untuk QS 1,500 pria dan QS1,000 wanita di Lampung, Sumatera Selatan (Sumsel). Oney Anwar asal Indonesia memenangkan final saat melawan teman senegara, yaitu Rio Waida yang terlihat beberapa kali bergantian memimpin pertandingan tersebut, akhir pekan lalu.
Waida sempat terlebih dahulu memimpin pertandingan setelah mencetak nilai 8,00, namun Anwar membalasnya dengan membukukan nilai 8,40 untuk memimpin sekaligus memenangkan pertandingan. “Saya pernah memenangkan even-even lain sebelumnya, tetapi bisa menang di negara asal saya ini rasanya sangatlah spesial,” kata Oney Anwar, kemarin.
Oney Anwar juga ingin menjadi teladan dan menginspirasi anak-anak Indonesia untuk berselancar. “Sangat menyenangkan bisa masuk final bersama Rio Waida. Kami adalah teman yang sangat baik. Ini adalah final yang tidak akan pernah saya lupakan,” kenang Oney Anwar.
Rio Waida pernah memenangkan kejuaraan regional WSL Asia tahun lalu dan merupakan salah serorang peselancar muda paling berbakat di dunia. “Selamat untuk Oney! Saya sudah memberikan yang terbaik. Saya sangat senang bisa masuk ke final. Dia (Oney Anwar, red) adalah teman dan teladan yang baik untuk saya,” kata Rio Waida.
Sedangkan Alysse Cooper asal Sydney, Australia, menduduki posisi pertama, tetapi ini bukanlah kemenangan WSL QS terakhir dalam karirnya yang masih muda. Peselancar “goofy-footer” berusia 18 tahun ini adalah peselancar yang paling menonjol dari para peserta wanita. "Saya benar-benar gugup di semifinal, tetapi ketika final dimulai, saya sangat bersemangat untuk berselancar dalam ombak yang sempurna. Lalu saya menang. Itu adalah perasaan yang luar biasa,” tutur Alysse Cooper.
Sementara Emily Gussoni harus puas di tempat kedua dalam final QS pertamanya, tetapi dia sangat senang bisa mencetak hasil terbaik dalam karirnya. Para peselancar Italia sangat terkesan dengan “backhand”-nya dan bisa menyingkirkan Lucia Martino di semifinal, namun hasilnya tidak singkron dengan ketentuan di final dan meninggalkan Indonesia dengan angka QS 750.
"Saya pikir saya akan kecewa, tetapi saya benar-benar senang. Ini adalah hasil yang besar bagi saya dan akan memberi saya banyak kepercayaan di masa yang akan datang. Saya cinta Krui dan saya pasti akan kembali lagi nanti,” janji Emily Gussoni.
Pasangan dari Peru, Lucca Mesinas dan Gabriel Villarán juga bermain sangat bagus sepanjang minggu dan mencetak beberapa nilai teratas selama even berlangsung. Namun, mereka tidak dapat maju ke semifinal dan hanya menduduki posisi ketiga.