Mangupura, Bali Tribune
Wakil Presiden (Wapres) H Mohamad Yusuf Kalla meluncurkan Institut Otonomi Daerah (i-Odta), serangkaian peringatan Hari Otonomi Daerah di Hotel Sahid Jaya, Jakarta, Selasa (26/4). Acara yang juga dihadiri Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahyo Kumolo, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Yudy Krisnadi dan Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo) Rudiantara, mengundang Bupati dan Walikota se-Indonesia. Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta, S.Sos yang hadir menjadi salah satu Pemda yang menandatangani MoU dengan i-Otda.
Dalam arahannya, Wapres mengaharapkan i-Otda dapat memberikan manfaat dan masukan-masukan kepada otonomi daerah. “Saya mengucapkan selamat kepada i-Otda, saya harapkan bisa memberikan manfaat kepada otonomi daerah,” katanya. Masih dalam rangkaian peluncuran i-Otda juga diselengarakan Seminar Nasional bertema: ‘Strategi dan Arah Pengembangan Kebijakan Smart City di Indonesia Menghadapi Tantangan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)’.
Wapres sempat mengkritik tema seminar yang dianggap ada rasa pesimis dan ketakutan menghadapi MEA. Menurutnya, MEA bukanlah tantangan, melainkan peluang yang harus ditangkap. Wapres mengajak seluruh pimpinan daerah untuk selalu melihat peluang disetiap hambatan. Dia mengingatkan seluruh kepala daerah memanfaatkan peluang pasar di Asia Tenggara, dengan memanfaatkan teknologi informasi, apalagi saat ini kepala daerah berlomba-lomba membangun konsep smart city.
Sementara itu, Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta seusai mengikuti seminar menyatakan, pihaknya sangat tertarik mengembangkan konsep smart city di Kabupaten Badung. “Konsep smart city, bagaimana memanfaatkan teknologi informasi untuk pemerintahan, serta pelayanan publik kepada masyarakat,” katanya.
Dengan menerapkan smart city termasuk pada pemerintahan, Giri Prasta menyatakan semuanya akan menjadi lebih cepat. “Pelayanan, administarsi pemerintahan, akan semakin lebih baik, lebih cepat dan masyarakat akan semakin cerdas,” katanya.
Lebih lanjut dikatakan bupati, dalam pemerintahan smart city yang akan dilaksanakan di Badung akan bersifat conecting (terhubung), controling (pemantauan) dan monitoring (pengawasan). Giri Prasta juga yakin penerapan aplikasi pada pemerintahan juga bisa terjadi efissiensi.