Cuaca Buruk, Dua KMP Kandas | Bali Tribune
Bali Tribune, Sabtu 30 November 2024
Diposting : 3 June 2017 11:02
Putu Agus Mahendra - Bali Tribune
Gilimanuk
EVAKUASI – Penumpang KMP Karya Maritim III terpaksa dievakuasi lantaran kapal tersebut kandas dan memerlukan waktu lama untuk kembali ke perairan. Bahkan hingga berita ini dibuat, kapal tersebut masih terdampar di 300 meter barat Dermaga LCM Gilimanuk.

BALI TRIBUNE - Pasca-KMP Prathita IV mengalami musibah pada Kamis (1/6) siang, cuaca buruk yang terjadi Jumat (2/6) di perairan Selat Bali kembali menyebabkan terganggunya aktivitas penyeberangan lintas Jawa-Bali. Setelah sempat terseret arus kencang di Selat Bali, dua Kapal Motor (KMP) yang melayani penyeberangan Ketapang-Gilimanuk, yakni KMP Karya Maritim II dan KMP Karya Maritim III mengalami kandas.

Kapal penyeberangan yang pertama kali terseret arus kencang sekitar pukul 09.00 WIB adalah KMP Karya Maritim II yang saat itu sedang berlayar dari Pelabuhan Ketapang menuju Gilimanuk. Setelah terseret arus, kapal kandas di sekitar Buoy Merah (lampu penanda) di sekitar 300 meter sebelah barat dermaga Landing Craft Machine (LCM) Pelabuhan Gilimanuk. Setelah berhasil keluar dari perairan dangkal usai kandas selama 30 menit, kapal ini bisa kembali melanjutkan perjalanan.

Enam jam berikutnya atau sekitar pukul 15.00 WIB, cuaca di Selat Bali yang masih buruk kembali menyebabkan satu unit kapal penyeberangan yakni KMP Karya Maritim III terseret arus kencang dan kandas di titik yang sama. Kapal yang masih milik satu perusahaan dengan KMP Karya Maritim II yang dikemudikan oleh Kohirul Anam tersebut, saat itu sedang berlayar dari dermaga LCM Pelabuhan Gilimanuk menuju Ketapang. Bahkan karena kondisi air laut yang tak kunjung pasang, KMP Karya Maritim III kandas lebih lama dan hingga Jumat malam belum bisa dievakuasi oleh instansi terkait karena air masih surut.

Lamanya kapal tersebut kandas, membuat penumpang menjadi resah dan mereka dievakuasi oleh tim SAR ke Pelabuhan Gilimanuk. Bahkan, salah seorang penumpang mobil travel WWU, I Ketut Suardiartha (53) asal Banjar Pangkung, Delod Peken, Tabanan harus dilarikan ke Puskesmas Gilimanuk karena sakit tekanan darah tinggi yang diidapnya kambuh.

Adanya dua kapal penyeberangan yang kandas di Selat Bali tersebut dibenarkan pihak Syahbandar Gilimanuk. DIkonfrimasi Jumat malam, Kepala Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Klas III Gilimanuk, I Made Astika mengatakan, faktor cuaca buruk di perairan Selat Bali yang tidak segera membaik dengan tinggi gelombang terpantau mencapai sekitar 2 meter dan angin berhembus kencang, menjadi penyebab kandasnya kedua kapal lintas penyeberangan Ketapang-Gilimanuk.

Beruntung, kata dia, tidak ada korban jiwa maupun kerugian material dalam peristiwa kandasnya kedua kapal itu sehingga arus penyeberangan kembali lancar. Lantaran cuaca buruk di Selat Bali diperkirakan masih berlangsung hingga beberapa hari ke depan, untuk mengantisipasi musibah saat melakukan pelayaran, pihaknya mengimbau kepada para nahkoda agar ekstra hati-hati saat berlayar.

Selain nahkoda diminta untuk benar-benar memperhatikan kondisi cuaca di perairan dan kecepatan angin, juga lebih memperhatikan pasang surut air laut terutama ketika memasuki kawasan perairan dangkal seperti di sekitar Buoy Merah tepatnya sebelah barat dermaga LCM Pelabuhan Penyeberangan Gilimanuk.

Begitu pula dengan nahkoda beserta ABK diminta untuk aktif menginstruksikan para penumpang yang sudah berada di kapal agar segera mengenakan life jacket dalam pelayaran. Pihaknya juga mengimbau kepada para penumpang supaya mematuhi seluruh aturan yang berlaku saat melakukan penyeberangan laut, yakni dengan memakai life jacket ketika berada di atas kapal sehingga bisa meminimalisir berbagai risiko yang tak diinginkan.

Menurutnya, musibah akibat cuaca tak bersahabat bisa datang dan terjadi kapan saja. Untuk KMP Karya Maritim III yang memuat dua truk sedang, 5 truk besar dan 3 travel yang masih kandas, apabila tidak bisa berlayar lagi maka terpaksa harus dievakuasi dengan menggunakan tug boat.