BALI TRIBUNE - Rusaknya beberapa traffic light di seputaran Kota Bangli, mengundang keprihatinan anggota DPRD Bangli. Sebagai sarana pengatur arus lalin, perangkat tersebut layak ada dan berfungsi secara optimal.
Hal ini diungkapkan anggota DPRD Bangli, I Wayan Subagan, ketika dikonfirmasi kondisi beberpa traffic light di kota Bangli dalam kondisi rusak, Kamis (6/7).
Politisi dari PDIP ini malah mencontohkan kondisi traffic light di depan Kantor DPRD Bangli yang sering kali bermasalah. Padahal perempatan ruas jalan tersebut sangat rawan akan terjadinya kecelakaan. “Beberapa tahun lalu, seorang pengedara sepeda motor meninggal dunia gara-gara tersenggol mobil di lokasi,” ujarnya.
Begitu pula padamnya traffic light di pertigaan sebelah timur eks RSUD Bangli, yang sangt rawan akan terjadinya kasus lala lantas. ”Kalau pengguna jalan yang datang dari arah selatan tidak akan kelihatan oleh pengendara yang meluncur dari arah timur maupun barat, ini sangat berbahaya,” ujar Subagan.
Menyikapi masalah tersebut anggota komisi III ini mendukung langkah pemerintah seandainya melakukan pengadaan traffic light baru, apalagi melihat kondisi traffic light yang sudah senja, tentu sering bermasalh. “Daripada sering rusak dan menyedot anggran perbaikanyang tidak sedikit lebih tepat dilakukan peremajaan saja,” tegas Subagan.
Sebelumnya kadis Perhubungan , I Gde Artha SH , mengatakan sering kalinya tracffic light bermasalah lebih dikarenakan factor usia. Dimana traffic light itu telah berdiri sejak tahun 2000. Walapun telah beberpa kali mendapat penanganan dari teknisi , dalam hitungan hari traffic light itukembali rusak. Kata Gde Arta untuk meminalisir anggran pemeliharaan, maka salah satujalanya yakni melakukan peremajaan. Untuk satu locus traffick light menyedot anggran berkisar Rp 300 – 400 juta.