Negara, Bali Tribune
Legislatif di Bumi Makepung Jembrana kecewa terhadap lambannya kerja eksekutif menggarap megaproyek nasional minapolitan di daerah tersebut. Bahkan dewan menilai eksekutif tidak serius dalam menggarap megaproyek yang digagas sejak beberapa tahun lalu, sehingga proyek yang awalnya disusun dengan semangat tinggi, kini justru malah terkatung-katung.
Ketua Komisi B DPRD Jembrana, Nyoman Sutengsu Kusumayasa dikonfirmasi Jumat (2/9) mengatakan, jika eksekutif serius maka megaproyek tersebut seharusnya sudah jalan. Menurutnya, sejak awal Pemkab Jembrana sudah melakukan berbagai upaya. Salah satunya menyiapkan lahan di kawasan Desa Pengambengan, Negara dan sekitarnya, namun yang melibatkan banyak departemen ini justru terkatung-katung.
Politisi PDIP ini menyoroti proses pembuatan Detail Engineering Design (DED) yang berlarut-larut. Seharusnya, menurut politisi asal Pekutatan ini, DED bisa diselesaikan lebih awal agar proses pembangunan kawasan minapolitan di Jembrana tidak terkatung-katung seperti sekarang.
Pihaknya berharap permasalahan ini dapat segera dikoordinasikan dengan Pemerintah Provinsi Bali agar pusat pengembangan industri perikanan di Bali bisa dipusatkan di Jembrana. Begitupula dengan investor yang sudah telanjur menanamkan modalnya di Pelabuhan Kedonganan, Badung, bisa mengalihkan investasinya ke Kabupaten Jembrana.
Sementara Kepala Dinas Kelautan, Perikanan dan Kehutanan Jembrana, Made Dwi Maharimbawa, dikonfirmasi kemarin justru membantah eksekutif lamban mengurus proyek nasional minapolitan. Ia menyebut, tersendatnya proyek yang akan menghabiskan dana triliunan rupiah tersebut akibat kebijakan pemerintah pusat yang berubah-ubah.
Menurutnya pasti ada revisi program setiap ada pergantian Menteri Kelautan dan Perikanan termasuk salah satunya proyek nasional minapolitan tersebut.
Saat ini minapolitan tersebut sudah diubah menjadi Pusat Perikanan Terpadu (PPT). Ia mengungkapkan, yang menjadi masalah selama ini adalah lahan yang belum bersertifikat. Tetapi saat ini Pemkab Jembrana sudah mengajukan pensertifikatan tanah seluas 25 hektar di Desa Pengambengan, Negara.
Status proyek nasional minapolitan di Jembrana saat ini baru pada tahap mencari partner. Diakuinya, pihaknya saat ini masih berusaha mencari rekanan untuk membangun sejumlah fasilitas yang bisa digunakan untuk mendukung program PPT tersebut.