Negara, Bali Tribune
Kondisi infrastruktur fasilitas umum perkotaan di Bumi Makepung Jembrana kondisinya banyak yang memprihatinkan. Salah satu fasilitas umum yang selalu menjadi keluhkan oleh warga Kota Negara adalah keberadaan trotoar. Akses publik untuk pejalan kaki ini kondisinya memprihatinkan karena di setiap ruas jalan perkotaan masih ditemukan trotoar yang jebol dan lubangnya dibiarkan menganga sehingga mengganggu kenyamanan dan keselamatan pejalan kaki.
Seperti yang terlihat di sepanjang ruas jalan Ngurah Rai, Kelurahan Dauh Waru, Jembrana yang kondisi trotoarnya banyak yang jebol dan sudah sering kali mendapat sorotan. Pantauan, Rabu (1/6), tampak setiap beberapa meter ditemukan trotoar yang jebol dan lubangnya dibiarkan menganga begitu saja. Padahal ruas jalan tersebut merupakan jalur yang tidak hanya dipadati oleh kendaraan bermotor saja, pejalan kaki setiap harinya berlalu lalang sebab di sepanjang ruas jalan itu terdapat fasilitas umum lainnya seperti sekolah, pasar, pusat perbelanjaan dan pasar umum.
Kondisi trotoar yang jebol dan menganga hingga berbulan-bulan ini selain sangat menyulitkan pejalan kaki, juga parahnya dijadikan tempat pembuangan sampah. Seperti yang tampak seberang jalan selatan Kodim 1617/Jembrana. Di dalam lubang trotoar yang menganga dengan lebar 1 meter tersebut tampak dipenuhi sampah. Yanto (47), pedagang bakso yang menempati kios tepat di belakang trotoar itu mengatakan jika trotor itu sengaja dilubangi saat pemasangan kabel fiber optik (FO) sekitar tujuh bulan lalu.
Sambil menunjukan kondisi lubang menganga trotoar yang dipenuhi sampah itu, ia menyebut pekerja pemasang kabel FO waran hijau saat itu mengaku akan menutupnya kembali, tetapi hingga saat ini masih dibiarkan tetap menganga bahkan dijadikan tempat pembuangan sampah. Ia menyebut trotoar di jalur itu setiap harinya, baik siang maupun malam banyak dilalui pejalan kaki, karena terdapat beberapa sekolah mulai TK hingga SMA, saat pagi dan siang hari banyak siswa yang berjalan kaki melalui trotoar itu. Ia. Saat malam hari lubang trotoar jebol ini sangat berbahaya karena kondisi penerangan yang minim.
Ia menuturkan, sebelumnya juga telah sempat menutup sendiri lubang trotoar yang dijebol tepat didepan warungnya itu. Setiap hujan sampah yang menumpuk didalam trotoar yang sudah ditumbuhi tumbuhan peredu itu mengeluarkan bau busuk dan mengganggu pedagang makanan yang berjejer disekitarnya. Trotoar dengan lubang menganga lainnya juga bisa dilihat setiap beberapa meter sepanjang jalur itu.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Jembrana I Gusti Putu Mertadana dikonfirmasi, Rabu sore, tidak menampik kondisi trotoar yang rusak parah itu. Ia mengakui kerusakan trotoar yang terjadi dari beberapa bulan belakangan ini memang disebabkan oleh proyek pemasangan kabel FO yang memengkung sengaja melubangi trotoar. Bahkan ia menyebutkan disepanjang jalur yang dilalui kabel FO dipastikan kondisi trotoarnya mengalami kerusakan kendati pihaknya sudah mewanti-wanti melarang untuk melakukan pembongkaran trotoar karena dampaknya sangat dirasakan masyarakat dan pemerintah daerah yang akan disalahkan dan
Ia menyebutkan pihaknya akan melakukan perbaikan total terhadap trotoar yang kondisinya rusak parah disepanjang ruas Jalan Ngurah Rai hingga ruas Jalan Gajah Mada, Sebual dan saat ini masih dalam proses perencanaan.