BALI TRIBUNE - Memanfaatkan masa reses kali ini, anggota Komisi II DPRD Provinsi Bali, AA Adhi Ardhana, menyerap aspirasi konstituennya di Kota Denpasar, salah satu titik yang disasarnya adalah Banjar Dualang dan Paang Tebel, Desa Peguyangan Kaja, Denpasar.
Politikus PDIP itu memilih lokasi tersebut, mengingat Desa Peguyangan Kaja merupakan desa terluar dari Denpasar Utara yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Badung, khususnya Desa Darmasaba. Dalam reses tersebut, ada beberapa permasalahan yang menjadi aspirasi masyarakat, salah satunya terkait masalah limbah sampah maupun ternak yang datang dari kabupaten lain dan terdampak sampai sekarang.
Celakanya, belum ada solusi dan penyelesaian atas hal ini. "Trotoarisasi di Jalan A Yani Utara, mulai traffic light di Puri Peguyangan ke utara sampai perbatasan di Desa Darmasaba, Badung, perlu mendapatkan perhatian. Ini yang juga menjadi salah satu aspirasi masyarakat," papar Adhi Ardhana, Minggu (22/10).
Yang paling menarik, diakuinya aspirasi di bidang pertanian. Pada kegiatan tatap muka tersebut, terungkap bahwa mata pencaharian masyarakat setempat 50% - 75% adalah petani penggarap. "Artinya mereka hanya sebagai pelaku, sedangkan pemilik lahan hanya beberapa kelompok. Dan hasil pertanian/gabah sudah dijual dengan sistim ijon kepada tengkulak dan mereka mengeluh hasilnya jauh dari harapan," beber anggota Fraksi PDIP DPRD Provinsi Bali ini.
Selain itu, ketika terjadi serangan hama dan gagal panen yang tidak pernah dibayangkan, ternyata asuransi petani ketika dicek hanya berupa blangko kosong alias tidak bisa diklaim. "Ke depan, mereka berharap agar pemerintah lebih memperhatikan nasib petani, terutama masalah keberpihakan kepada petani dan ada lembaga yang menangani panen dan membeli gabah petani dengan harga yang pantas," saran Adhi Ardhana.