Jokowi Bagikan KIP dan Kartu PKH = Manfaatkan Bantuan untuk Pendidikan dan Gizi Anak | Bali Tribune
Diposting : 27 September 2017 19:50
Khairil Anwar - Bali Tribune
KIP
BAGIKAN KPH - Kunjungan Kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Kabupaten Buleleng disempatkan untuk membagikan 1.000 PKH dan 1.000 KIP kepada para pelajar, Selasa (26/9).

BALI TRIBUENE - Kunjungan Kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Kabupaten Buleleng disempatkan untuk membagikan 1.000 Kartu Program Keluarga Harapan (PKH) dan 1.000 Kartu Indonesia Pintar (KIP)  kepada para pelajar dan warga. Penyerahan itu berlangsung di Gedung Kesenian Gede Manik Singaraja, Selasa (26/9).

Dalam sambutannya, Presiden Joko Widodo mengatakan, bantuan berupa uang tunai yang diberikan lewat PKH harus dimanfaatkan untuk kepentingan keluarga, terutama untuk pendidikan dan gizi anak. ”Itu dipakai untuk pendidikan anak, keperluan gizi anak-anak,” ucapnya. Presiden juga menegaskan pentingnya pemberian gizi bagi anak kendati dalam kondisi hidup sederhana. Pemberian gizi kepada anak yang sesuai standar menurut Presiden, hendaknya tetap diperhatikan.

Jokowi menekankan pentingnya gizi bagi anak. Meski masyarakat tidak mampu, dia berharap gizi anak tetap diperhatikan, terlebih sudah mendapat bantuan dari pemerintah lewat PKH. ”Saya juga anak dari keluarga yang tidak mampu. Tapi urusan gizi diurus sama ibu saya. Kalau nggak diurus nggak akan pintar. Disekolahkan, orang tua pontang-panting, pontang-panting, terus bisa disekolahkan. Saya harap Ibu-ibu juga seperti itu,” imbuhnya.

Sementara terkait pemberian bantuan melalui Program PKH dengan memberikan uang tunai  sebesar Rp 1.890.000 diambil secara berangsur agar dimanfaatkan dengan baik untuk kepentingan keluarga. ”Nanti ambil Rp 500 ribu dibawa pulang. Terus suami minta Rp 100 ribu untuk beli rokok, boleh ndak? Masak ndak boleh. Ibu-ibu ini tidak cinta suami?” ujar Jokowi berkelakar.

Sedangkan khusus untuk kepala daerah, Presiden Jokowi berharap PKH dapat terlaksana dengan baik dan tepat sasaran.”Saya berharap KIP maupun PKH harus tepat sasaran supaya bermakna untuk masyarakat,” tandasnya.