BALI TRIBUNE - Lebih dari 40 orang peserta gerak jalan putri tingkat SMA/SMK serangkaian HUT RI ke-72 di Gianyar pingsan dan berjatuhan, Rabu (9/8). Beberapa di antaranya sempat kristis lantaran sesak napas. Banyaknya peserta yang tumbang ini, selain karena cuaca panas juga diduga lantaran jarak dan waktu tempuh yang ditentukan panitia terlalu berat.
Pantauan Bali Tribune, saat meningggalkan garis start, peserta gerak jalan putri tingkat SMA/SMK tampak bersemangat. Namun, dua kilometer menjelang garis finis, peserta mulai kelelahan. Memaksakan diri hingga digaris finis, satu hingga dua orang peserta dalam satu regu langsung bertumbangan.
Kondisi ini pun terus menyambung ketika masing-masing tim tiba di garis finis. Ada yang pingsan, kejang-kejang hingga histeris serta ada pula yang mengalami sesak napas. Beberapa unit mobil ambulans yang disiapkan panitia pun harus berulang kali bolak-balik dari alun-alun ke Rumah Sakit Umum Sanjiwani Gianyar. Menyusul kemudian, ambulans dari rumah sakit swasta ikut membantu.
Dari keterangan peserta, Dewa Ayu Ratih dari SMAN I Blahbatuh menyebutkan, jarak tempuh dalam lomba ini mencapai delapan kilometer. Yang menjadi masalah dan membuat peserta tegang, adalah waktu tempuh yang terbatas membuat para peserta memaksakan diri. “Belum lagi cuaca hari ini sangat panas,“ terang Ratih.
Mendapati anaknya masuk rumah sakit, sejumlah orangtua siswa pun berdatangan ke rumah sakit. I Wayan Gede Antarya (39) salah satu orangtua siswa, sangat menyesalkan lomba gerak jalan itu. Baginya, dengan tumbangnya peserta yang terjadi hampir di semua regu, tentunya panitia harus mengevaluasi. Maksudnya, peserta pasti kelelahan karena jarak dan waktu tempuh yang ditentukan panitia cukup memberatkan. ”Apalagi kini waktu latihan terbatas, terganjal pelajaran sekolah yang padat dan wajib diutamakan,” ungkapnya.
Sementara itu, Kadis Pendidikan Gianyar, I Made Suradnya yang memantau langsung kondisi siswa di UGD RSU Sanjiwani mengatakan, rata-rata peserta yang tumbang karena kelelahan. Syukurnya, tidak ada yang mengalami kondisi yang serius.
Disebutkan, seluruh tim dilihatnya sangat bersemangat dan tegang lantaran ingin tampil yang terbaik. “Faktor cuaca juga berpengaruh. Saat latihan musim hujan, kini ketika lomba justru matahari terik,” terangnya.
Mengenai jarak dan waktu tempuh, panitia disebutkan masih sama dengan lomba tahun lalu. Yakni 8 KM dengan alokasi waktu 90 menit. Menurutnya, peserta yang pingsan itu lantaran kurang latihan fisik dan ada pula yang kondisinya memang kurang fit sejal awal. Hal ini dibuktikan oleh beberapa peserta lomba gerak jalan dengan kondisi tim yang utuh hingga garis finis.