BALI TRIBUNE - Sampai saat ini KONI Bali belum menerima surat resmi dari KONI Pusat terkait diundurnya pelaksanaan bidding PON XXI/2024, dari semula akan dilaksanakan pada 6 April 2018 menjadi 26 April 2018. Sembari menunggu surat resmi, KONI Bali akan mengambil hikmah dari diundurnya pelaksanaan bidding PON tersebut.
“Tapi semua itu sifatnya masih sebatas informasi saja yang saya dengar, namun sepertinya benar. Kita tunggu saja surat remi dari KONI Pusat. Semua itu kewenangan KONI Pusat, dan belum ada alasan pasti kenapa diundur,” tegas Sekretaris Umum (Sekum) KONI Bali IGN. Oka Darmawan ditemui kemarin di KONI Bali.
Dari semua itu, KONI Bali mengambil sisi positifnya. Dengan kian panjangnya masa helatan bidding, bakal dimanfaatkan kembali oleh Bali dan Nusa Tenggara Barat (NTB) yang merupakan pasangan Bali dalam pengajuan tuan rumah PON 2024, dengan terus melakukan roadshow dalam rangka silaturahmi dan meminta dukungan dari KONI provinsi lainnya.
“Sekaligus kian memantapkan makalah pemaparan sehingga komplit untuk disampaikan pada bidding nantinya. Itu jauh lebih bermanfaat demi meyakinkan voter atau pemilik suara dalam bidding nantinya,” imbuh Oka Darmawan.
Dengan kembali diundur jadwal bidding itu, maka KONI Bali bakal kembali melakukan roadshow ke KONI provinsi lainnya di Indonesia. Apalagi lanjutnya, ada beberapa KONI provinsi lainnya yang belum didatangi KONI Bali.
Dipaparkannya, guna memenangi bidding nantinya, jika ada 34 voter dari KONI provinsi di Indonesia, maka Bali hanya membutuhkan setidaknya 18 voter. Akan lebih bagus jika jumlah voter lebih dari itu.
“Kami berharap nantinya ada perubahan suara voter yang justru mengarah kepada Bali Biasanya jelang bidding atau sekitar 24 atau 25 Maret bakal ada perubahan suara mengarah salah satu calon. Tapi kami terus bekerja keras agar jangan ada perubahan suara terutama yang ke Bali. Jadi itulah fungsinya roadshow tetap kami jalankan,” demikian Oka Darmawan.