Lomba Baleganjur Desa Dangin Puri Kauh = Banjar Belaluan Tampilkan “Perang Tanding” | Bali Tribune
Diposting : 19 September 2017 21:43
I Wayan Sudarsana - Bali Tribune
bleganjur
LOMBA BALEGANJUR - Sekaa Cakra Yowana Banjar Belaluan, saat tampil pada lomba bleganjur yang digelar Desa Dangin Puri Kauh, Minggu malam (17/9) di Depan Balai Banjar Belaluan Denpasar.

BALI TRIBUNE - Desa Dangin Puri Kauh menggelar  lomba Baleganjur antarbanjar se-Desa Dangin Puri Kauh, Minggu malam (17/9) di Depan Balai Banjar Belaluan Denpasar. Lomba ini digelar untuk  meningkatkan motivasi masyarakat khususnya di kalangan remaja dalam mengisi pembangunan dan memperkuat rasa persatuan antara warga masyarakat.

Kegiatan ini di buka Walikota Denpasar I.B. Rai Dharmawijaya Mantra didampingi Camat Denpasar Utara, Nyoman Lodra dan Perbekel Desa Dangin Puri Kauh I.B. Ary Wibawa, ditandai dengan pemukulan gong.

Perbekel Desa Dangin Puri Kauh I.B. Ary Wibawa, mengatakan lomba baleganjur ini merupakan agenda tahunan yang dilaksanakan oleh Desa Dangin Puri Kauh guna meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para peserta lomba khususnya generasi muda untuk lebih mencintai budaya.

Ada lima banjar yang bersaing di dalam lomba baleganjur kali ini, yakni Banjar Belaluan, Banjar Belaluan Sadmerta, Banjar Tampakgangsul, Banjar Tengah dan Banjar Pucak Sari yang menampilkan kebolehan dan keterampilan mereka dalam memainkan alat-alat musik baleganjur.

Sementara itu, pada lomba ini salah satu peserta yakni Sekaa Cakra Yowana Banjar Belaluan, dalam penampilan pertamanya sebagai tuan rumah menampiklan cerita “Perang Tanding”. Dengan menggunakan pakaian putih dibalut dengan kain endek hitam bercorak bunga cokelat, para penari dan penabuh memainkan irama baleganjur yang sangat membuat andrenalin terpicu untuk ikut bergerak dan menari. Dimana sekaa baleganjur Cakra Yowana memainkan baleganjur dengan kisah Perang Tanding yang menceritakan tentang perang antara Arjuna dan Karna yang tidak terelakan lagi, yang akhirnya kedua kesatria ini berperang di Kurusetra.

Sang Arjuna dengan gagahnya maju ke medan perang menaiki kereta yang dikusiri oleh Prabu Kresna, begitu juga Sang Karna menaiki kereta yang di kusiri Prabu Salya. Singakt cerita kedua kesatria ini bertempur habis-habisan dan akhirnya Arjuna membentangkan busurnya untk melepaskan panah pasupati anugrah dari Batara Siwa, yang pada akhirnya menewaskan Sang Karna.