Marak Diburu dan Diselundupkan, Penyu Jadi Maskot Pilkada Jembrana | Bali Tribune
Diposting : 10 June 2024 10:28
PAM - Bali Tribune
Bali Tribune / Penyu Jadi Maskot Pilkada Jembrana

balitribune.co.id | NegaraPenyu yang kini keberadaannya di alam liar terancam oleh perburuan dan penyeludupan mengundang keprihatinan berbagai pihak. Berbagai Upaya dilakukan untuk mendukung konservasi reptile laut ini. Bahkan satwa langka dilindungi ini kini resmi dijadikan maskot Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jembrana 2024.

Selain faktor kerusakan alam yang mengganggu habitat dan populasinya, penyu juga terancam oleh maraknya perburuan dan penyelundupan. Kendati sudah sering dilakukan pengungkapan hingga penindakan dan penegakan hukum terhadap pelaku penyelundupan penyu, namun pelaku terus kucing-kucingan dengan petugas agar memuluskan aksinya. Terbukti hingga kini masih ada saja penangkapan dan perdagangan illegal penyu. Dari kasus penyeludupan yang terungkap, panyu diselundupkan ke Denpasar melalui Jembrana.

Kondisi ancaman keberadaan penyu oleh ulah manusia ini kini menjadi perhatian serius serta mengundang keperihatinan dari berbagai pihak. Berbagai upaya kini terus digalakan untuk mendukung pelestarian satwa langka ini. Bahkan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Jembrana 2024 yang tahapannya saat ini telah berjalan menjadikan konservasi penyu sebagai ikon.

Penyu atau kura-kura kini dijadikan sebagai maskot perhelatan pesta demokrasi di bumi makepung. Maskot penyu ini digunakan setelah memenangkan sayembara KPU Jembrana.

Ikon penyu yang diberi nama Si Kura ini telah diluncurkan secara resmi Sabtu (8/6) malam bersamaan Jingel Pilkada Jembrana 2024.

Ketua KPU Kabupaten Jembrana I Ketut Adi Sanjaya Minggu (9/6/2024) mengakui maskot penyu ini diperoleh setelah sebelumnya dilakukan Lomba Desain Maskot Pilkada Jembrana. Ia menyebut maskot penyu ini telah melalui penjurian dengan berbagai kreteria penilaian hingga mengalahkan sembilan desain lainnya.

“Ada tujuh peserta dengan sembilan desain. Penyu ini yang menang dan terpilih,” ujarnya.

“Pesertanya juga ada dari luar Bali. Tetapi yang menang adalah desain karya warga Jembrana. Hadiahnya Rp 5 juta,” imbuhnya.

Ia mengakui pemakaian maskot penyu dalam penyelenggaraan Pilkada Jembrana 2024 ini juga sebagai bentuk dukungan terhadap upaya pelestarian/konservasi penyu yang kini terus digalakkan dan apresiasi terhadap kinerja aparat penegak hukum yang selama ini telah mengungkap dan menindak pelaku penangkapan dan penyeludupan penyu. “Penyu ini hewan yang perlu dilestarikan bersama,” ungkapnya.

Ada nilai filosofi yang menurutnya juga menginspirasi penyelenggaraan Pilkada Jembrana 2024 dari ikon penyu ini. Dikatakannya setelah telur penyu menetas, tukik (anakan penyu) akan ke laut dan berjuang bertahan hidup.

“Ini nilai kemandirian, kebebasan, kesetiaan dan ketangguhan yang harus kita teladani,” ujarnya.

Ia juga menyebut penyu memiliki gerakan yang relatif pelan. “Bukan lambat tetapi alon-alon asal kelakon. Hikmahnya kita tidak mau cepat yang tergesa-gesa akhirnya salah. Tetapi kita mau pelan tetapi benar,” tegasnya.

Penamaan Si Kura merupakan singkatan dari Demokrasi Kedaulatan Rakyat Jembrana. Pihaknya berharap dengan penggunaan maskot penyu ini masyarakat bisa semakin peduli terhadap pelestarian alam khususnya satwa dilindung seperti penyu, serta meningkatkan partisipasi masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya.

“Ini memotivasi kita menjadi lebih ramah terhadap alam dan dengan maskot satwa penyu yang sudah dikenal oleh masyarakat luas nantinya semoga partisipasi masyarakat bisa meningkat saat pencoblosan,” tandasnya.