Pangdam dan Kasdam Kunjungi Pengungsi | Bali Tribune
Bali Tribune, Jumat 29 November 2024
Diposting : 6 December 2017 21:24
Djoko Moeljono - Bali Tribune
pengungsi
KUNJUNGAN - Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Komaruddin Simanjuntak, SIP., MSc., saat mengunjungi para pengungsi yang berada di Kecamatan Selat dan Kecamatan Rendang.

BALI TRIBUNE - Didampingi sejumlah perwira, Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Komaruddin Simanjuntak, SIP., MSc., mengunjungi para pengungsi dampak erupsi Gunung Agung di Kecamatan Selat dan Kecamatan Rendang, Selasa (5/12).

Pada waktu bersamaan, Kasdam IX/Udayana Brigjen TNI Stephanus Tri Mulyono beserta rombongan juga mengunjungi para pengungsi di Pos Portal dan titik pengungsi Gunung Agung di Dusun Pande Sari, Desa Bebandem dan tempat penampungan ternak sapi di Dusun Sibetan, Dusun Kreteg, yang selanjutnya menuju Desa Rendang untuk bergabung dengan rombongan Pangdam.

Kunjungan dimaksudkan untuk mengetahui secara pasti kondisi masyarakat di daerah pengungsian dan memberikan dukungan moril, agar para pengungsi bisa bersabar, tabah, dan memiliki kekuatan serta tidak merasa telantar dalam menghadapi bencana. Peninjauan ini juga sebagai wujud kehadiran negara melalui perangkatnya di tengah-tengah rakyatnya yang sedang dilanda bencana.

Kehadiran Pangdam beserta rombongan di pos pantau Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) di Desa Rendang, Kecamatan Rendang diterima Kepala Sub Bidang Mitigasi Gunung Api Wilayah Timur, Devy Kamil Syahbana, Muspika Rendang. Sambil mendengar paparan dan penjelasan dari Devy Kamil Syahbana, Pangdam juga berkesempatan melihat kecanggihan alat seismograf yang digunkan untuk mendeteksi perkembangan Gunung Agung.

“Kali ini, saya selaku Pangdam IX/Udayana beserta para Perwira Kodam IX/Udayana datang dan mengecek langsung kondisi di lapangan, karena sesuai Undang-Undang Nomor: 34/Tahun 2004, Tentara siap membantu Pemerintah, baik dalam keadaan damai maupun darurat. Saya hadir disini untuk melihat dan mengecek, apakah perintah Gubernur Bali selaku Kepala Pemerintah Daerah sudah dilaksanakan atau belum, dan ternyata sudah dilaksankan,” ujar Pangdam, didampingi Kapendam IX/Udayana Kolonel Inf J Hotman Hutahaean, SSos, kemarin.

Pangdam juga menyinggung keberadaan para Babinsa -- Bintara Pembina Desa adalah salah satu kekuatan Kodam yang dinaungi secara berturut-turut oleh Koramil, Kodim, dan Korem -- untuk sementara akan mengenakan bet bertuliskan "Gunung Agung", dengan harapan masyarakat dapat mengerti dengan jelas tentang peran Tentara, yaitu mengamankan pada situasi darurat.

Pangdam mengimbau dan melarang warga masyarakat untuk tidak mencoba masuk ke wilayah KRB-3. “Jadi, tidak boleh masuk, termasuk ternak yang masih di KRB-3 harus segera diungsikan, supaya tidak ada lagi alasan masuk ke KRB-3 meski hanya untuk melihat ternak atau memberi makan ternak,” tegas Jenderal Komaruddin, seraya berharap tidak ada korban jiwa, baik manusia maupun ternak.

Pasukan TNI sejunlah 600 personel sudah digelar sebagai Satgas, termasuk dari Satuan bantuan tempur Batalyon Zeni Tempur (Yon Zipur) 18/ Yudha Karya Raksaka (YKR). “Jadi, apapun yang diminta rakyat pasti akan dibantu Tentara (TNI), karena rakyat adalah ibu kandungnya Tentara, sehingga keluhan rakyat menjadi prioritas Tentara maupun Polisi. Bersamaan dengan Hari Juang Kartika TNI Angkatan Darat Tahun 2017, kami siap mendarma bhaktikan diri untuk rakyat dan akan melaksanakan karya bhakti, dengan skla prioritas perbaikan jembatan yang digerus oleh aliran lahar dingin beberapa hari yang lalu,” tegas Jenderal TNI bintang dua berkumis tebal itu.

Selanjutnya, Pangdam didampingi Kasdam beserta rombongan mengunjungi lokasi penampungan sementara ternak di Banjar Manggaan, Desa Nongan, Kecamatan Rendang. Turut mendampingi rombongan Pangdam, Kadis Pertanian dan Peternakan Kabupaten Karangasem I Wayan Supandi, dan drh I Made Oka dari UPT Pertanian Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Kecamatan Rendang.

Pada kesempatan itu, perwira tinggi bintang dua yang pernah menjabat Dandim 1611/Badung dan Kasrem 163/Wira Satya tersebut, menyerahkan rumput gajah untuk pakan ternak. Saat ini di lokasi penampungan sementara tersebut tertampung 394 ekor ternak dari 85 orang pemilik, terdiri dari 368 ekor sapi dan puluhan ekor kambing, berasal dari 2 desa (11 dusun), yaitu Desa Besakih (Banjar Angsoka, Batang, Batu Madeg, Besakih Kawan, Kedungdung, Kiduling Kerteg, Kunyit, dan Palak), serta Desa Pempatan (Banjar Pura Gae, Kladian, dan Geliang).

Saat ini telah disiapkan 16 titik penampungan ternak, lengkap dengan stok pakan ternak dalam jumlah yang cukup, sehingga masyarakat pemilik ternak tidak perlu khawatir soal keberadaan ternak miliknya. “Sebagai antisipasi, Kodam IX/Udayana telah menyiapkan 14.000 personel. Saat ini yang tergelar di lapangan baru sekitar 600 sampai 800 personel,“ jelas Pangdam.