BALI TRIBUNE - Meski hanya dikelola oleh masyarakat setempat, pemandian air panas di Desa Penatahan, Kecamatan Penebel, Tabanan, kerap dikunjungi wisatawan asing. Dalam sehari, destinasi yang menawarkan wisata alam air panas ini didatangi sejumlah wisatawan lokal dan asing.
Pengunjung yang ingin melakukan aktivitas berendam air panas dikenakan tarif Rp10 ribu hingga Rp20 ribu per orang/jam. Pemandian air panas yang terletak di tengah-tengah pemukiman penduduk ini memberikan beberapa pilihan kepada pengunjung.
Di antaranya, pemandian tertutup dilengkapi shower bilas sedangkan pemandian bilik-bilik terbuka kecil, tanpa shower bilas. Masing-masing fasilitas tersebut dikenakan tarif berbeda. Menurut penuturan penjaga, Komang Sukraning, biaya yang dikenakan dihitung per orang.
Tersedia empat tempat pemandian tertutup dilengkapi shower bilas dan lima pemandian bilik kecil terbuka. “Biasanya pengunjung lebih banyak mandi di pemandian tertutup karena lebih privat dan ada shower bilas air dingin,” jelasnya di pemandian setempat, Kamis (20/4).
Dikatakan Sukraning jika hari-hari biasa jumlah pengunjung berkisar belasan orang. Rata-rata pendapatan yang berhasil dikumpulkan hanya Rp 300 ribu/hari. Sedangkan jika hari libur nasional dan Minggu, pengunjung meningkat drastis dengan pendapatan Rp 1 juta/hari.
“Untuk anak-anak dikenakan tarif setengah harga. Sedangkan dewasa yang menggunakan pemandian tertutup dikenakan tarif Rp 20 ribu per orang per jam. Jika memilih bilik kecil terbuka per orang per jam Rp 10 ribu,” jelas Sukraning.
Pemandian air panas yang beroperasi sejak 15 tahun lalu ini memberlakukan tarif khusus untuk wisatawan asing. “Tarif untuk turis asing, per jamnya Rp50 ribu per orang. Dalam sehari ada saja bule yang datang. Biasanya datang didampingi guide,” terangnya.