BALI TRIBUNE - Peran LPD hingga saat ini oleh masyarakat desa pakraman masih dianggap signifikan, berbagai manfaat bisa dipetik dengan keberadaan LPD terutama dalam mendorong ekonomi masyarakat desa. Diakui pula sebagian besar kegiatan adat di desa didukung oleh LPD. “Meski kondisi saat ini ekonomi bisa dikatakan agak melandai namun peran LPD masih signifikan dalam mendorong perekonomian masyarakat dan kegiatan adat,” ujar Kepala LPD Celuk, I Wayan Gede Samarata yang ditemui di Gianyar, Jumat (6/10) pekan lalu didampingi “Petujuh” (Badan Pengawas -red) LPD Celuk, Made Surantha.
Namun demikian secara umum dengan berbagai program yang ditawarkan, LPD Celuk masih dinamis. Apalagi dengan akan digelarnya Festival Celuk Jewelry tanggal 13 s.d 15 Oktober 2017 diharapkan mampu mendongkrak denyut nadi perekonomian masyarakat melalui kerajinan perak yang selama ini menjadi branding Desa Celuk. “Aset LPD Celuk hingga September 2017 mencapai Rp 114 miliar lebih, laba terakhir akhir tahun 2016 lalu mencapai Rp5 miliar lebih dan untuk tahun 2017 kita juga masih tetapkan capaian hingga akhir tahun ini lagi berkisar Rp5 miliar lebih,” ucapnya sembari berharap festival ke-2 yang diadakan bisa mengembalikan “ruh” celuk sebagai pusat industri perak di Bali ataupun nasional.
Ia beranggapan masihelandainya perekonomian juga disebabkan lambatnya penetrasi di sektor properti, akibatnya banyak masyarakat meskipun memiliki dana namun lebih memilih menyimpan uangnya di bank ataupun LPD. “Namun meski demikian apa yang menjadi tujuan dari LPD secara umum telah tercapai sebenarnya,” turnya menjelaskan. Kalau boleh jujur dikatakan Samarata, kondisi keuangan masyarakat di Celuk kelebihan likuiditas hal ini namun sementara ini hanya “wait and see”. “Kita punya dana sebenarnya, tapi yang pinjam sedikit. Meskipun secara aset naik, tapi laba masih agak menurun, namun tetap mancapai target,” sebutnya mengakhiri.
