BALI TRIBUNE - Asprov PSSI Bali dibawah komando Ketua Umum (Ketum) yang baru, Ketut Suardana, bertekad bakal menghidupkan kembali sepakbola pantai, serta sepakbola wanita di Bali.
“Sepakbola pantai sempat vakum karena memang kurang didukung di Porprov Bali akhir-akhir ini. Padahal pada Porprov Bali XI 2013 di Denpasar sudah dipertandingkan secara eksebisi, ternyata di Porprov Bali XII di Buleleng 2015 tidak dipertandingkan lagi,” aku Ketut Suardana, Selasa (18/4).
Sepakbola pantai sendiri diakuinya pada tahun 2010 silam tepatnya saat Pra-Olimpiade di Oman tim sepakbola pantai Indonesia banyak diperkuat pemain dari Bali. Dan timnas Indonesia saat itu dirinya sebagai manajer.
“Padahal dari sisi kualitas para pemain Bali dalam hal ini banyak dihuni pemain Bali tidak jauh beda. Makanya Indonesia saat itu hanya kalah dengan skor tipis saja, dari tim luar negeri yang terkenal tangguh di sepakbola pantai,” terangnya.
Suardana bertekad bakal menghidupkan kembali sepakbola pantai nantinya, sambil menghadap langsung ke PSSI Pusat, agar mendukung sepakbola pantai dengan cara menggelar kompetisi atau turnamen sepakbola pantai secara rutin tiap tahun.
Tak hanya sepakbola pantai saja, pihaknya juga bakal menghidupkan kembali sepakbola wanita di Bali. Tim sepakbola wanita itu dinilainya penting, karena Indoneia sendiri juga memiliki timnas wanita.
“Sepakbola wanita sendiri sebenarnya ada kompetisinya di level nasional. Namun karena Bali tidak punya tim sepakbola wanita, akhirnya tidak bisa mengikuti kompetisi atau turnamen itu. Jadi langkah menghidupkan itulah salah satu tugas kami ke depannya,” tandasnya.
Lantas bagaimana dengan sepakbola dan futsal? Dipaparkan Suardana, untuk sepakbola dan futsal tinggal hanya menjalankan program yang sudah berjalan selama ini. Terpenting apapun soal sepakbola dan lainnya bakal diputuskan bersama dalam rapat PSSI Bali.