Rekomendasi Sugawa – Sundayana, Gerindra: Bukan Komitmen Bersama | Bali Tribune
Bali Tribune, Kamis 10 Oktober 2024
Diposting : 11 August 2024 20:47
CHA - Bali Tribune
Bali Tribune / Ketua DPC Partai Gerindra Buleleng Gede Harja Astawa

balitribune.co.id | SingarajaSetelah Partai Golkar memutuskan Nyoman Sugawa Korry dan I Made Sundayana diberikan rekomendasi sebagai pasangan calon Bupati dan wakil Bupati di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Buleleng 2024 menuai reaksi beragam. Diantaranya keputusan tersebut dianggap baru keputusan sepihak. Partai-partai yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus mengaku paket tersebut belum menjadi keputusan bersama. Kendati demikian akan mematuhi keputusan yang menjadi  komitmen bersama.

“Tidak harus tunduk (dengan keputusan Golkar pasang Sugawa-Sunda). Kami harus tetap memegang komitmen jika itu sudah menjadi keputusan bersama. Soal Golkar sudah tetapkan pasangan ya kami ucapkan selamat,” kata Ketua DPC Partai Gerindra Buleleng Gede Harja Astawa, Minggu (11/8).

Menurut Harja, pihaknya secara formal belum diajak berbicara soal keputusan Golkar memasang paket Sugawa-Sunda. Dan mengetahui pasangan Sugawa-Sunda launching melalui media. Namun kata dia, pihaknya tetap menghormati apa yang menjadi pilihan masing-masing.

“Kami tahu soal itu dari media. Secara regulasi Golkar Buleleng sudah memenuhi syarat untuk memajukan calon (Bupati dan wakil Bupati) sendiri. Kita hormati itu, dan secara komitmen di koalisi sikap kita tentu akan berpegang pada instrumen di atas,” imbuh Harja.

Karena itu kata Harja, apapun nanti yang menjadi keputusan koalisi ia akan bersikap linear dengan pimpinan di atas.

”Kalau memang sudah diputuskan koalisi ya kita akan patuh, karena itu menjadi bagian komitmen bersama. Jika pun ada keputusan berbeda kita juga akan tegak lurus. Tapi apapun itu komunikasi harus terus dibangun agar mendapat yang terbaik. Ini kan demi Buleleng,” tegas Harja.

Senada dengan Harja, Ketua Dewan Pimpinan Derah (DPD) NasDem Buleleng Made Jayadi Asmara juga menyatakan hal yang sama. Hanya saja Jayadi mengaku komunikasi non formal sudah dilakukan sebelum Sugawa-Sunda diputuskan.

“Keputusan itu belum menjadi keputusan koalisi. Dan sebelumnya kami sudah diajak komunikasi non formal, setengah kamar lah.,” kata Jayadi.

Jayadi mengatakan apa yang telah di putuskan Golkar belum menjadi keputusan koalisi namun pihaknya tetap akan berpegang pada komitmen yang dibangun sehingga yang dihasilkan akan menjadi keputusan bersama.

”Intinya kita tetap pegang komitmen dan mengikuti keputusan bersama,” ucapnya.

Sedangkan politisi Partai Demokrat Buleleng Kadek Sumardika mengatakan, pihaknya tidak mengetahui secara detail soal keputusan Sugawa – Sunda. Hanya saja menurut dia hal itu belum menjadi keputusan koalisi.

“Kalau itu (Sugawa-Sunda) diputuskan melalui koalisi tentu kami mengetahui. Dan itupun bisa berubah. Yang jelas dinamika yang terjadi pasti atas sepengetahuan ketua kami Luh Gede Herriyani,” tandasnya.