Negara, Bali Tribune
Warga Jembrana khususnya warga Desa Pekutatan Kamis (29/9) dibuat heboh dengan adanya postingan di media sosial Facebook yang menampilkan foto lelaki terkapar dengan pisau masih menancap di dadaserta darah yang berceceran. Dalam postingan sekitar pukul 15.00 Wita, akun FB Mang Ariy memberikan keterangan “kejadian baru saja. Ditemukan oleh warga yang hendak memancing”.
Postingan yang sudah beberapa kali dibagikan itu selain meresahkan warga juga menuai kecaman dari warga setempat, terlebih Desa Pekutatan merupakan kawasan wisata yang banyak dikunjungi wisatawan asing. Didalam komentarnya, disebut lokasinya di salah satu hotel yang ada di Banjar Dauh Pangkung, Pekutatan.
Kapolsek Pekutatan, Kompol I Ketut Sugiartha Yoga, saat dikonfirmasi, membantah adanya penemuan jenazah seperti pada postingan yang menurutnya memang kelihatannya sadis. Ia membenarkan postingan itu membuat resah warga setempat. Ia mengaku sempat komentar pada postingan itu dan meminta pemilik akun segera melapor ke kantor polisi kalau memang benar ada kejadian seperti itu hingga akhirnya postingan itu terhapus.
Kapolsek Pekutatan mengaku sempat dihubungi pihak Polda Bali terkait postingan itu. Pihaknya pun sempat menurunkan personel untuk mengecek kebenaran postingan itu tetapi memang tidak ada kejadian yang meresahkan itu. Ia membenarkan warga Pekutatan resah atas postingan itu terlebih dikatakan terjadi di salah satu tempat wisata. Pihaknya masih menunggu laporan warga yang keberatan atas menyebarnya hoax tersebut.
Jika ada laporan masyarakat, pihaknya akan menyelidikinya melalui cyber crime. Sehingga perilaku tidak bertanggung jawab yang telah meresahkan dan bisa berdampak pada kunjungan wisatawan ini bisa ditindak. Pihaknya menegaskan hingga saat ini situasi kamtibmas di wilayah timur Jembrana ini masih aman dan kondusif.
Sementara itu, adanya postingan yang meresahkan itu menuai kecaman dari sejumlah warga Pekutatan termasuk juga di media sosial. Seperti yang diungkapkan I Made Prabawa Kamajaya dari Sekeha Trruna Banjar Pasar, Pekutatan. Ia menduga hoax itu sengaja diunggah di media sosial dengan niat untuk membuat kesan situasi Pekutatan tidak aman sehingga memberikan citra negatif terhadap kawasan wisata setempat.
Bahkan sejumlah warga setempat mengaku kecewa dan telah memiliki screenshoot postingan itu dan mengancam akan melaporkanya ke pihak berwajib karena dianggap telah memberikan dampak negatif terhadap pariwisata Pekutatan, sehingga bisa memberikan efek jera atas penggunaan media sosial yang tidak bertanggungjawab.