Penetrasi Pasar Jiwasraya Sasar Kalangan Kampus | Bali Tribune
Bali Tribune, Jumat 29 November 2024
Diposting : 7 April 2018 17:28
Arief Wibisono - Bali Tribune
edukasi
Made Suparwan

BALI TRIBUNE - Upaya mendekatkan diri kepada masyarakat, Jiwasraya terus berupaya memberikan edukasi pada masyarakat sebagai pondasi dasar tentang meminimalisasi resiko financial. Tujuannya tidak lain ialah bagaimana masyarakat bisa sejahtera melalui asuransi.

Pertumbuhan atau penetrasi pasar asuransi di Bali masihlah besar sekitar 25 persen lebih, namun yang tergarap baru sekitar 15 persen. Untuk itu  asuransi di bali pertumbuhannya masih belum signifikan, namun pertumbuhan itu bisa ditingkatkan melalui share.

Potensi asuransi di Bali saat ini masih sangat besar. Selain didukung ekonomi masyarakat yang terus bertumbuh juga banyaknya kegiatan yang perlu diproteksi melalui asuransi. "Di Bali dengan budaya gotong royongnya yang begitu kental maka ini sejalan dengan tujuan asuransi untuk saling mendukung," ujar Kepala Kantor Wilayah Asuransi Jiwasraya Bali-Nusra Made Suparwan kepada wartawan Jum'At (6/4) di Renon.

Suparwan mencontohkan upacara Ngaben yang dilaksanakan krama Bali yang memerlukan biaya yang tidak sedikit. Dengan mengikuti program asuransi biaya itu menjadi ringan karena dicover asuransi. "Kami di Jiwasraya memiliki program 'tripralaya' untuk membantu biaya ngaben. Dengan premi tertentu maka nantinya nasabah akan dicover asuransi Jiwasraya sebesar tiga kali lipat," jelas Suparwan. Ditambahkan Suparwan, melihat peluang yang cukup besar tersebut kini pihaknya gencar melakukan berbagai terobosan sehingga bisa merangkul kebutuhan masyarakat baik dari kepentingan proteksi maupun investasi.

Suparwan menambahkan kesadaran masyarakat berasuransi terus meningkat. Bahkan banyak anak muda kampus tertarik bergabung sebagai marketing/sales. Karena itu pihaknya melakukan terobosan ke kampus-kampus untuk melakukan edukasi sekaligus mengajak kaum muda kampus ikut bergabung.

Ditanya soal kepercayaan masyarakat terhadap asuransi menurutnya terus meningkat. Dan untuk menjaga hal itu pihaknya selain terus melakukan edukasi juga memperbarui sistem agar bisa memberi pelayanan semakin baik kepada nasabah. Bahkan sekarang ini petugas tidak boleh menerima pembayaran premi secara cash dari nasabah. "Jadi pembayaran seluruhnya melalui transfer dan yang sudah jatuh tempo paling lambat 14 hari sudah dibayarkan. Bahkan klaim bisa dibayarkan dalam 24 jam," jelas mantan Kepala Asuransi Jiwasraya Cabang Denpasar ini. Sebagai perusahan di bawah BUMN, Asuransi Jiwasraya kini memiliki aset sekitar Rp45 triliun. Untuk Bali ditargetkan bisa mengisi pangsa. pasar 25 persen. Suparwan optimis bisa mencapai target itu melihat perekonomian yang terus membaik dan semakin tumbuhnya kepercayaan masyarakat akan pentingnya mengantisipasi berbagai resiko yang dihadapi baik masalah kesehatan, kecelakaan dan pendidikan.