DPRD Bali Didesak Bentuk Pansus x-ray | Bali Tribune
Diposting : 13 June 2016 16:17
San Edison - Bali Tribune
Dewa Nyoman Rai
Dewa Nyoman Rai

Denpasar, Bali Tribune

Sekretaris Komisi I DPRD Provinsi Bali, Dewa Nyoman Rai, mendesak lembaga dewan untuk segera membentuk Panitia Khusus (Pansus) x-ray. Politisi PDIP asal Buleleng itu berpandangan, penting bagi DPRD Provinsi Bali untuk mengusut persoalan metal detector tersebut, karena telah menelan dana dari APBD Provinsi Bali sebesar Rp58 miliar.

“Pengadaan x-ray menghabiskan anggaran Rp58 miliar. Sekian tahun sudah berjalan, namun sampai saat ini keberadaan x-ray tersebut tidak jelas. Ini harus diusut,” tandas Dewa Rai, di Denpasar, Minggu (12/6). Ia menjelaskan, pengadaan untuk x-ray ini berawal dari proposal yang diajukan oleh Polda Bali. Dalam proposal dimaksud, pihak Polda Bali mengajukan dana untuk pembelian dua buah x-ray extention.

Dua metal detector ini dimaksudkan untuk keamanan Bali sebagai daerah pariwisata terutama dalam mengantisifasi aksi terorisme. “X-ray ini dirancang untuk dipasang pada dua tempat inti, masing-masing di Pelabuhan Gilimanuk dan Pelabuhan Padang Bay,” jelas anggota Fraksi PDIP DPRD Provinsi Bali itu.

Ironisnya, kata Dewa Rai, sampai saat ini x-ray dimaksud tanpa kejelasan.

“Ada apa di balik semua ini? Karena itu untuk meluruskan semua pembengkokan dana APBD yang cukup banyak untuk pengadaan x-ray tersebut, kami harap DPRD Bali segera membentuk Pansus x-ray,” tegasnya. Ia berargumen, pembentukan pansus ini penting, karena diduga dana pengadaan x-ray tersebut tak jelas peruntukkannya.

“Ini harus diusut tuntas oleh Pansus x-ray nanti. Supaya jelas, ke mana uang rakyat itu raib,” pungkas Dewa Rai. Seperti diketahui, pada APBD tahun 2012 lalu, Pemprov Bali mengalokasikan dana untuk pembelian alat pemindai canggih atau x-ray sebesar Rp58 miliar. Alat pemindai canggih tersebut dirancang akan dipasang di Pelabuhan Gilimanukdan Padang Bay.

Sebab, dua pintu masuk Pulau Dewata ini dipandang perlu untuk dijaga ketat. Apalagi, ketika itu, Bali dikhawatirkan bisa kecolongan lagi seperti kasus bom Bali I dan bom Bali II. Khusus untuk penjagaan, Pelabuhan Gilimanuk dan Padang Bay memang selalu dijaga ketat. Hanya saja, alat-alat yang dipakai untuk mendeteksi barang-barang yang masuk ke Bali tidak memadai. Karena itu, dipandang perlu untuk ditempatkan x-ray.