Denpasar, Bali Tribune
Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPM Pemdes) Kota Denpasar, melaksanakan Monitoring dan Evaluasi (Monev) empat pasar desa di Kota Denpasar dengan melibatkan tim penilai Pasar Desa yang terdiri dari unsur SKPD Pemkot Denpasar, Senin (25/7).
Monev ini guna meningkatkan kualitas pasar desa sebagai pusat perekonomian masyarakat desa. “Usai pelaksanaan Festival Pasar Tradisional, dilanjutkan dengan kegiatan monitoring dan evaluasi yang tentunya secara bersama-sama pengelola pasar tradisional untuk merubah wajah pasar agar bisa lebih nyaman dan teratur,” ujar Kepala BPM Pemdes Kota Denpasar, I Made Mertajaya yang didampingi Kabid Pengembangan Usaha Ekonomi Desa/Kelurahan Luh Gede Ratnaninggrat.
Lebih lanjut, Mertajaya mengatakan Keberadaan pasar tradisional merupakan salah satu indikator paling nyata kegiatan ekonomi masyarakat di suatu wilayah. Pemerintah Kota Denpasar sangat konsen terhadap keberadaan pasar tradisional sebagai salah satu sarana publik yang mendukung kegiatan ekonomi masyarakat.
Perkembangan jaman dan perubahan gaya hidup yang dipromosikan begitu hebat oleh berbagai media telah membuat eksistensi pasar tradisional menjadi sedikit terusik. Namun demikian, menurut Mertajaya pasar tradisional ternyata masih mampu untuk bertahan dan bersaing di tengah serbuan pasar modern dalam berbagai bentuknya. Terdapat perbedaan yang sangat mendasar antara pasar tradisional dan pasar modern.
Sementara, salah satu kepala pasar yang mendapat giliran monitoring yakni Kepala Pasar Desa Padangsambian I Wayan Mustika, mengatakan melalui monitoring dapat lebih memberikan bimbingan akan pentingnya menjaga kebersihan pasar kepada para pedagang.
Kini Pasar Desa Padangsambiyan telah mendapatkan program revitalisasi pasar dengan harapan terus mendapatkan bimbingan dari intsansi terkait Pemkot Denpasar sehingga para pedagang dapat lebih meningkatkan kebersihan lapaknya, dan memberikan dampak positif kepada masyarakat yang akan berbelanja ke Pasar Desa.
Mustika juga menjelaskan Pasar Padangsambian juga telah mendapatkan program revitalisasi pasar tradisional dari Pemkot Denpasar pada tahun 2015. Sebelum direvitalisasi omzet pasar perbulan mencapai Rp1,5 miliar, dan setelah direvitalisasi omzet pasar perbulan mencapai Rp2 miliar.
Tentu hal ini memberikan dampak tidak saja pada penataan fisik pasar namun juga berdampak pada peningkatan omset pasar. “Kami juga terus melakukan penataan bersama-sama para pedagang sehingga konsep pasar ramah dan segar dapat terus terwujud,” ujarnya.