Denpasar, Bali Tribune
Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar berkomitmen membangun kembali Pasar Badung tahun ini. Namun tender pembangunan belum dilakukan lantaran Pemkot masih bingung karena ada dua sumber dana untuk membangun pasar ini.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Denpasar, I Wayan Gatra, mengatakan, dua sumber dana tersebut yakni dana pusat melalui Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (KPPN/Bappenas) sebesar Rp75 miliar dan dana ABPD Kota Denpasar Rp131 miliar.
“Pembangunan Pasar Badung pasti tahun 2017. Rencananya minggu ketiga Januari tender sudah dilakukan. Hanya saja, saat ini kami masih bahas lagi karena ada dua sumber dana untuk pembangunan pasar ini. Bagaimana nanti pemanfaatan dananya,” ujarnya, Kamis (05/01/2017).
Dikatakan Gatra, terkait pemanfaatan dua sumber dana ini, pihaknya akan berkonsultasi ke pusat untuk mendapatkan kepastian apakah bisa nantinya digunakan bersamaan dengan APBD ataukah pemanfaatan kedua dana itu harus terpisah.
“Minggu depan kami akan konsultasi lebih dulu ke pusat. Apakah nanti bangunannya harus terpisah antara yang didanai pusat dan APBD Kota Denpasar. Ataukah bisa satu gedung namun pencatatan asetnya menggunakan meteran atau melihat volumenya,” papar Gatra.
Pihaknya berharap pembangunan pasar ini dapat dilakukan bersamaaan dengan dua dana tersebut. Artinya bangunan pasar tidak dipecah-pecah karena adanya dua sumber dana. “Kami harap bangunan tetap satu kesatuan dan kalau bisa pemenang tendernya hanya satu,” ungkapnya.
Gatra menambahkan, Senin (09/01/2017), pihaknya akan melakukan pertemuan bersama instansi terkait pembangunan Pasar Badung dan esoknya berangkat ke Jakarta. “Pembangunan Pasar Badung ini tidak boleh terlambat. Minimal sembilan bulan untuk pengerjaan fisik,” ujarnya.
Kadis Pekerjaan Umum Kota Denpasar, I Ketut Winartha, menambahkan, pembangunan Pasar Badung dipastikan tahun 2017. Untuk saat ini, pihaknya masih melakukan persiapan kelengkapan dokumen untuk proses tender pembangunan fisik pasar tersebut.*