BALI TRIBUNE - Warga masyarakat Desa Lembean, Kintamani, Senin (29/5) diselimuti perasaan was-was dan takut. Pasalnya, salah seorang warga, I Made Sume dengan berbekal senjata sabit dan golok mengamuk.Pria yang sempat melakukan aksi percobaan bunbuh diri dengan cara gantung diri di pohon durian itu mengamuk lantara cemburu, iparnya yang telah menjanda itu menerima telpon dari seseorang laki-laki.
Petugas dibantu warga masyarakat baru berhasil menangkap pelaku keesokan harinya, Selasa ( 30/5). Selanjutnya pelaku setelah sempat diintograsi di Mapolsek Kintamani langsung digiring menuju RSJP Bangli di bawah pengawalan petugas dari Polsek Kintamani , anggta Babinsa Lembeaan dan dari pihak keluarga.
Dari informasi yang berhasil dihimpun, salah seorang kerabat dekat pelaku, Komang Darmika yang ditemui di RSJP Bangli, menuturkan kalau saudara sepupunya (pelaku) beberapa bulan lalu sempat melakukan aksi percobaan bunuh diri , dengan cara gantung diri di pohon durian. "Untung saat pelaku melakukan percobaan bunuh diri itu, cepat dikeatahui keluarga , sehingga nyawa pelaku bisa diselamatkan walaupun sempat menjalani perawatan medis di RSUD Bangli " kata Darmika.
Menurut Darmika, pelaku nekat melakukan percobaan bunuh diri karena keinginan pelaku untuk dapat mempersunting iparnya, Ni Komang Wadi (29) yang sudah berstaus janda, ditolak mentah-mentah oleh pihak keluarga pelaku. "Bahkan pelaku sempat menebar ancaman bakal membunuh siapa saja yang berani memulangkan Ni Komang Wadi ke rumah asalnya di Desa Manikliyu, Kintamani," ujar Darmika.
Lanjutnya, kejadian kemarin diduga dipicu keinginan pelaku rupanya tidak ditanggapi oleh iparnya, sehingga pelaku emosi dan mengamuk. Papar Damika, sejatinya pihak keluarga sudah mengambil langkah antisipasi, dimana tahu pelaku mengamuk, pelaku sempat dikunci di dalam dapur. "Pelaku berhasil kabur dengan cara membobol pintu tralis dapur," sebutnya.
Dengan berbekal sebilah golok, pelaku dengan mengendarai sepeda motor langsung meluncur ketegalan untuk mengambil sebilah sabit. Dengan berbekal sabit pelaku kembali datang dan sempat mengancam setiap warga. "Suasana malam sangat mencekam, warga sambil melengkapi diri dengan sajam berjaga-jaga," sebutnya.
Karena larut malam dan untuk menghindari resiko yang lebih fatal lagi, akhirnya aparat dibatu warga hanya melakukan penjagaan. Keesokan harinya (Selasa pagi-red) setelah dibujuk, akhinya pelaku berhasil diamankan. "Pihak keluarga berharap, kalau bisa biar pelaku diistirahatkan saja di RSJ, kalau pelaku kembali ke rumah takut kejadian serupa terulang," harap Darmika.
Ni Komang Wadi saat ditanya terkait hubungan antara dirinya dengan pelaku, mengaku. "Selama ini saya tidak ada hubungan apa-apa dengan pelaku, mungkin saja pelaku yang suka," ujarnya singkat.
Kapolres Kintamani Kompol I Putu Gunawan saat dikonfimasi membenarkan kejadian itu. "Pelaku sudah kita amankan dan sedang menjalani pemeriksaan kejiwaan di RSJP Bangli," ujarnya.
Pemicu pelaku mengamuk, kata Gunawan, berawal pelaku yang tinggal satu pekarangan dengan iparnya Ni Komang Wadi, Senin (29/5) sekitar pukul 22.30 mendengan iparnya berbicara dengan seorang laki-laki via telpon. Selanjutnya pelaku menggedor kamar iparnya, menanyakan kepada iparany dengan siapa tadi berbicara di telpon. Ni Komang Wadi menjawab kalau dirinya berbicara dengan teman cowoknya, membuat pelaku marah dan langsung mengambil sabit dan mengamuk menyerang keluarganya.
"Untung dalam kejadian itu tidak sampai jatuh korban jiwa, pelaku sudah kita amankan dan situasi desa lembeaan sudah mulai kondusif," tegas Putu Gunawan.