Presiden Kunjungi Posko Pengungsian | Bali Tribune
Bali Tribune, Jumat 29 November 2024
Diposting : 27 September 2017 19:24
Redaksi - Bali Tribune
PENDIDIKAN
TINJAU POSKO – Presiden Joko Widodo didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo dan Mensos Khofifah Indarparawansa mengunjungi Posko Pengungsian di Lapangan Desa Ulakan, Karangasem, dan GOR Swecapura Klungkung, Selasa (26/9).

BALI TRIBUNE - Presiden Joko Widodo bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Selasa (26/9) mengunjungi Posko Pengungsian di Lapangan Desa Ulakan, Kecamatan Manggis, Karangasem. Tiba sekitar pukul 17.00 Wita, Jokowi terlebih dahulu mengunjungi Pos Komando yang berlokasi di Dermaga Cruise Tanah Ampo, Manggis. Di dampingi Bupati Karangasem, IGA Mas Sumatri, Jokowi memantau persedian logistik untuk keperluan para pengungsi.

Selain di Karangasem, Presiden beserta rombongan juga meninjau posko pengungsian di GOR Swecapura, Kabupaten Klungkung. di sini, Kepala Negara didampingi Bupati Klungkung Nyoman Suwirta dielu-elukan warga pengungsi.

Dalam peninjauannya di Karangasem, Jokowi secara resmi menyerahkan bantuan logistik sebanyak 15 truk dan bantuan lainnya yang diterima langsung oleh Pemkab Karangasem. Usai menyerahkan bantuan, Jokowi langsung bertolak menuju Lapangan Desa Ulakan guna meninjau lokasi pengungsian termasuk kondisi para pengungsi yang menempati posko pengungsian tersebut. Kedatangan Presiden disambut antusias warga pengungsi dari berbagai desa dan banjar di Karangasem.

Dalam kesempatan itu Jokowi berdialog dengan para pengungsi termasuk bersenda gurau dengan anak-anak. Kepada anak-anak, Jokowi membagikan buku dan alat tulis dibantu oleh Iriana Joko Widodo. Sontak bantuan buku tersebut langsung direbut oleh anak-anak, maklum selama di pengungsian buku dan alat tulis itulah yang paling dibutuhkan anak-anak untuk tetap bisa mengenyam pendidikan, kendati harus belajar di sekolah yang dekat dengan posko.

Di hadapan Jokowi, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rapangille dan Incident Commander, Letkol. Inf. Fierman Syafrial Agustus, memaparkan terkait penanganan pengungsi Gunung Agung. Dimana disebutkan sampai saat ini bantuan untuk para pengungsi terus mengalir ke Posko Komando Tanah Ampo.

Selain pula memang ada dana operasional siaga darurat sebesar Rp 1 miliar. BNPB juga telah mendroping kebutuhan selimut sebanyak 8.840 lembar, matras sebanyak 12.520 lembar, masker sebanyak 640.000 dan tenda pengungsi sejumlah 50 tenda serta 5 buah unit sirine.

Selain itu dari Kementerian Sosial juga ikut mendukung kebutuhan logistik senilai Rp4.77 miliar, termasuk kendaraan operasional dan 1.100 kidware. Sedangkan untuk proses belajar terus berjalan tanpa syarat, dan juga telah didistribusikan tenda-tenda darurat school kit, student kit, dan recreation kit serta penerapan sistem sister school.

Usai mengunjungi pengungsi di Lapangan Ulakan, Jokowi bersama rombongan kemudian bertolak menuju GOR Swecapura untuk mengunjungi para pengungsi yang ditampung disana.

Sama seperti di Lapangan Ulakan, di tempat pengungsian GOR Swecapura Klungkung, Presiden yang tiba  sekitar pukul 18.15 Wita itu seakan menjadi obat dahaga bagi para pengungsi yang sedang terdampak aktivitas Gunung Agung. Presiden dengan rombongan langsung  turun menemui para pengungsi di dalam GOR dengan memberikan bantuan.

Bantuan Presiden kepada para pengungsi ini diterima secara simbolis oleh Bupati Klungkung Nyoman Suwirta. Presiden juga memberikan bingkisan langsung kepada anak-anak, lansia yang berada di pos pengungsian di dalam GOR Swecapura.

Usai menemui para pengungsi, Presiden Jokowi menyatakan rasa prihatinnya atas  musibah pengungsi terdampak vulkanik Gunung Agung dimana pengungsian sudah mencapai puluhan ribu orang. Presiden juga meminta kepada Pemprov Bali segera mencari solusi  yang tepat agar penanganan pengungsi ini bisa diatasi dengan sebaik- baiknya. Presiden juga berpesan agar penanganan para pengungsi ini ditangani serius termasuk anak-anak sekolah yang harus bisa mendapatkan pendidikan di tempatnya mengungsi.

Sementara itu Mensos Kofifah Indarparawansa meminta penanganan pengungsi dilakukan secara terintegrasi termasuk pelayanan pendidikan untuk anak sekolah yang sudah dilaksanakan Pemkab Klungkung maupun Karangasem.

Untuk kebutuhan dapur umum mobile bisa dilaksanakan di sejumlah titik lokasi pengungsian. “Kenyataannya pengungsi menyebar ke Karangasem ke Klungkung dan kabupaten lainnya di Bali. Untuk itu penyaluran bantuan beras bisa langsung ke pos Karangasem termasuk pengungsi lansia dan anak anak mendapatkan prioritas penanganan termasuk bantuan asesment untuk ibu hamil, lansia dan anak anak,” jelas Kofifah.