Tuban, Bali Tribune
Akibat penghentian operasional Bandara Ngurah Rai karena kerusakan aspal landasan pacu, 112 penerbangan terpaksa diatur ulang. Dipaparkan General Manager (GM) Bandara I Gusti Ngurah Rai, Trikora Harjo, dari 112 penerbangan, 66 di antaranya penerbangan domestik, sisanya penerbangan internasional.
“Penyebab kerusakan runway itu diperkirakan karena perubahan cuaca. Kemarin hujan sekarang sudah mulai kemarau. Itu mempengaruhi kondisi runaway,” sebut Trikora Harjo, Rabu (04/05/2016) malam. Dikatakan, kerusakan itu diketahui saat dilakukan inspeksi oleh pihak terkait.
“Pemantauan atau inspeksi dilakukan dua kali sehari yakni pagi pada pukul 05.30 - 06.00 Wita, kemudian pada sore hari pukul 17.00 - 17.30 Wita. Pemantauan ini memang untuk mengetahui perkembangan situasi runaway,” bebernya. Saat pemantauan kedua itu diketahui adanya aspal yang terkelupas.
“Saat itu diputuskan langsung dilakukan perbaikan. Langsung dikeluarkan Notice to Airmen (Notam) terkait penutupan penerbangan dari dan ke bandara ini,” kata Trikora. “Perbaikan dimulai pukul 17.45 Wita dan Alhamdulilah sudah selesai pukul 20.30 Wita,” bebernya.
Trikora mengatakan, efek domino dipastikan bakal terjadi akibat kejadian tersebut. Salah satunya yakni penerbangan internasional yang selesainya bisa melebihi jadwal seperti biasa. “Jadi yang mestinya selesai jam dua pagi, itu bisa akan berlanjut sampai pagi. Jadi 24 jam kita kerja,” pungkasnya.jro