Gianyar, Bali Tribune
Menuai banyak sorotan, Komisi II DPRD Gianyar akhirnya sidak proyek penunjukan langsung (PL) yang ada di lingkungan Pemkab Gianyar, Kamis (18/8). Setelah memantau, Ketua Komisi II DPRD Gianyar Wayan Gede Sudarta didampingi anggotanya, Wayan Dana, geleng-geleng kepala melihat kualitas proyek yang dinialai asal-asalan.
Fokus utama sidak adalah pengerjaan pavingisasi proyek di halaman depan Kantor Bupati Gianyar, dilanjutkan ke proyek bangunan di sisi timur Lingkungan Kantor Bupati Gianyart. “Ini adalah Sekretariat Pemkab Gianyar yang notabena pusat pemerintahan. Melihat proyek PL dengan kualitas seperti ini, kami sangat kecewa,” ungkap Wayan Gede Sudarta, di sela-sela meninjau proyek.
Baginya kualitas proyek di pusat pemerintahah menjadi mendapat perhatian khusus dan menjadi contoh sekitarnya, setidaknya mencerminkan ikon Gianyar. “Penataan kantor bupati seharusnya menjadi skala prioritas, termasuk kualitas proyek yang bagus dan menampilkan ornamen Bali. Bila di pusat pemerintahan saja kualitasnya sudah begini bagaiamana di tempat lain,” terangnya.
Dikatakannya juga, kualitas proyek pada pavingisasi di halaman kantor bupati kualitasnya masih jauh dari harapan. Baru beberap pekan terpasangm kini sudah terlihat bergelombang. “Kami curiga saat pengurukan, tidak menggunakan pasir atau batu kelikul. Jangan-jangan hanya menggunakan tanah. Buktinya, diguyur hujan sedikit saja, sudah mulai kelihatan bergelombang dan finishingnya terlihat kurang bagus pula,” sorotnya.
Demikian juga proyek yang ada di sisi timur Kantor Bupati Gianyar. Pihaknya semakin kecewa melihat bangunan yang baru selesai itu, yang proses finishingnya asal-asalan. Selain, teknis pengerjaannya kurang sempurna, tembok baru dicat sudah mengelupas. “Saya minta eksekutif segera memita pihak rekanan ini untuk memperbaiki. Massa, bangunan yang berdiri di areal pusat pemerintahan sperti ini kualitasnya begini,” harapnya.
Lanjut Sudarta, selain proyek PL di lingkungan Kantor Bupati Gianyar, pihaknya juga mengaku mendapat banyak keluhan terkait kualitas proyek Tahun 2016 ini. Apalagi menurutnya saat ini serapan anggaran di Dinas PU baru mencapai 41%. Dari pantauannya, pihaknya mengaku ada banyak proyek lainnya yang dipantau dengan kondisi yang memprihatinkan. Bahkan ada proyek yang tidak jelas asal-usulnya. Contohnya, ada pembangunan candi bentar yang menggunakan anggaran mendahului. ‘’Bila proyek fisik, semestinya ada perencanaan. Menjadi tidak wajar jika menggunakan anggaran mendahului kecuali. Terkecuali pada situasi tertentu sperti bencana alam atau lainnya,” herannya.
Wabup Gianyar Made Mahayastra yang sempat diminta tanggapaannya usai Sidang Paripurna, menegaskan jika pelaksanaan fisik proyek Penunjukan Langsung adalah tanggung jawab leading sektor yang menangani. Mengenai pemasangan papan nama proyek, finishing dan segala sesuatunya itu menjadi tanggung jawab pemberi pekerjaan ‘’Itu adalah tanggingjawab leading sektor yang menangani, mulai dari pengawasan hingga saat serah terima. Masa urusna PL harus Wakil Bupati yang menjelaskan, apalagi teknisnya ada di SKPD,’’ lemparnya, sambil berlalu.