Diposting : 16 August 2019 19:57
Redaksi - Bali Tribune
balitribune.co.id | Denpasar -Tim Pengabdian masyarakat ITB STIKOM Bali yang diketuai oleh IGKG Puritan Wijaya ADH, S.Kom., MMSI kembali berhasil melaksanakan pengabdian masyarakat sebagai salah satu wujud Tri Dharma Perguruan Tinggi bekerja sama dengan Kemenristek Dikti dengan skema hibah Program Pengembangan Produk Unggulan Daerah atau PPPUD dengan nama kegiatan adalah PPPUD Pengembangan Ragam Produk dan Eduwisata Komik Lontar Desa Sidemen, Karangasem, Bali. Komik Lontar ini menjadi salah satu produk unggulan daerah Karangasem khususnya kecamatan Sidemen, hal ini dibenarkan oleh Camat Sidemen A.A Made Agung Surya Jaya, S.Sos.
Dalam hibah ini mitra yang diberikan bantuan adalah Komik Lontar Griya Ulah milik Ida Bagus Jelantik Artanawa yang berada di kecamatan Sidemen yang bergerak dalam bidang kerajinan komik lontar.
Tim pelaksana hibah PPPUD ini terdiri dari ketua IGKG Puritan Wijaya ADH, S.Kom., MMSI dengan anggota yaitu Luh Made Yulyantari, S.Kom., M.Pd., I Gusti Ayu Desi Saryanti, S.Kom., MMSI dan satu orang anggota yang merupakan hasil kolaborasi antar perguruan tinggi yaitu Universitas Hindu Indonesia Denpasar yaitu I Gusti Ngurah Alit Saputra, S.Sos., M.Si.
Menurut IGKG Puritan Wijaya ADH, S.Kom., MMSI, pada tahun pertama ini (2019) Tim Pengabdian ITB STIKOM Bali memberikan bantuan berupa perbaikan tempat kerja, pemberian alat-alat produksi komik lontar seperti alat untuk menulis dan menggambar pada lontar (pengerupak), pemotong lontar, tempat penyimpanan lontar, lemari untuk memajang hasil lontar yang semuanya mendukung kinerja mitra. Kemudian membantu pengurusan izin usaha komik lontar agar berbadan hukum dam membantu mendesain logo usaha.
“Selain itu, kami juga mengadakan pelatihan-pelatihan untuk peningkatan pengetahuan mitra seperti pelatihan penyimpanan komik lontar yang bekerja sama dengan UPT Lontar Fakultas Ilmu dan Budaya Universitas Udayana, pelatihan karakter dan tokoh cerita budaya Hindu Bali untuk peningkatan ragam produk komik lontar, serta pelatihan penggunaan sistem inventori untuk pengelolaan bahan baku dan produk-produk Komik Lontar Griya Ulah,” kata Puritan Wijaya.
Lebih jauh Puritan Wijaya menjelaskan, mitra sangat antusias dalam kegiatan seperti pelatihan yang dilakukan ke Pusat Kajian lontar di UPT Lontar Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana. Mitra memperoleh banyak ilmu dalam proses penyimpanan dan konservasi lontar. Selain itu, pelatihan karakter dan tokoh cerita budaya Hindu Bali juga disambut baik oleh mitra dan dijadikan inspirasi dalam mengembangkan ragam produk komik lontar. Terakhir, pelatihan penggunaan sistem inventori dan pemberian sistem inventori kepada mitra diharapkan dapat memperbaiki manajemen stok barang yang sebelumnya tidak dilakukan dengan baik oleh mitra.
Ida Bagus Jelantik Artanawa selaku mitra sekaligus pemilik dari usaha Komik Lontar Griya Ulah mengaku sangat terbantu dengan adanya kegiatan ini.
“Mulai dari inspirasi ragam produk, penyimpanan, penambahan alat kerja dan perubahan suasana kerja, serta manajemen stok. Saya berharap kegiatan seperti ini dapat terus terselenggara, sehingga usaha rakyat seperti Komik Lontar Griya Ulah dapat berkembang menjadi penyokong perekonomian desa khususnya Sidemen dan prekonomian Bali secara umum,” kata Ida Bagus Jelantik Artanawa, seperti diulang Puritan Wijaya. (rsn)