Bangli, Bali Tribune
Rapat kerja antara Pansus II DPRD Bangli dengan pihak eksekutif dalam hal ini dengan Bagian Hukum dan Umum berjalan alot, Selasa (11/10). Berbagai persolan muncul dalam rapat kerja yang mengupas masalah aset.
Ditemui usai rapat kerja, Wakil Ketua Pansus II Nengah Reken mengatakan berbagai permasalah tentang aset dibahas dalam rapat kerja. Papar anggota dewan dari Fraksi Gokar ini, berkaca dari hasil investigasi yang dilakukan anggota Pansus dengan turun langsung ke lapangan beberapa hari yang lalu, banyak sekali ditemukan aset yang bermasalah atau belum tuntas penanganannya. Seperti tanah belum bersertifikat, ada tanah milik adat serta ada pula milik perorangan.
Dia mencontohkan status SD 1 Demulih yang berdiri ditanah milik perorangan. Karena sekolah tersebut tidak aktif lagi, kini yang tinggal hanya banguan gedung saja yang itupun sudah dalam kondisi rusak parah. Sejatinya pemilki lahan berharap agar aset berupa bangunan itu bisa dihapus. “Karena saking lama menunggu dan tidak ada kepastian, kini malah pemiliki lahan membangun warung di lokasi,” ujar Reken.
Untuk menghindari permasalah dikemudian hari , maka pihaknya mendesak Bagian Umum yang membidangi masalah aset agar segera menyelesaikan masalah klasik ini. “Memang dari dulu masalah ini muncul, tapi jawaban yang kita dapatkan dari eksekutif selalu masih dalam proses, sekarang kita mendesak eksekutif segera menuntaskan masalah aset bermasalah itu,” tegas Reken.