BALI TRIBUNE - Titik cerah pembanguan kembali gedung SDN 2 Kawan yang ludes terbakar setahun lalu mulai terlihat. Dari informasi yang berhasil dihimpun di Dinas Pendidikan dan Olah Raga (Disdikpora) Bangli, disebutkan untuk proses pembanguan akan dimulai awal bulan Agustus tahun ini . Sementara untuk tempat proses belajar mengajar selama berjalannya proses pembanguan gedung, Disdikpora mengeluarkan tiga opsi.
Kepala Bidang Pendidikan Dasar (Dikdas) Disdipora Bangli I Nengah Danta Haryana S.Pd.MA saat dikonfirmasi terkait, pembanguan kembali gedung SD 2 Kawan yang terbakar, Selasa (25/7), mengatakan untuk proses pembanguan gedung rencananya akan dimulai awal bulan agustus tahun ini. Untuk proses sudah memasuki tahap penetapan pemenang. “Kita menunggu perjanjian kontrak saja dengan pemenang lelang,” sebutnya seraya menambahkan untuk membuat perjanjian tidak membutuhkan waktu yang lama.
Kata Kabid asal Desa Songan ini, untuk tahap awal pembanguan yakni akan membuat 3 ruang kelas belajar, ruang UKS, Gudang dan Toilet. Adapun anggaran yang diplot untuk pembanguan itu yakni sebesar 1,4 Miliar dari APBD Induk 2017, namun setelah melalui proses tender anggaran menjadiRp 877.000.000. ”Untuk tahap awal gedung dibanguan di sebelah selatan menghadap ke utara,” jelasnya.
Lantas disinggung lambannya proses pembanguan? Kata Danta Haryana semuanya harus melalaui proses yakni dari tahap perencanaan, revisi hingga proses tender yang membutuhkan waktu yang panjang. Sebutnya sejatinya begitu musibah kebakaran menimpa gedung SD yang bersebelahan dengan Mapolres Bangli itu, pihaknya telah berusaha mengajukan anggaran 3 Miliar di APBD Perubahan 2016, namun tidak terealisasi. Kembali di anggaran APBD Induk 2017 pihaknya kembali mengajukan anggran sebesar 3 Miliar untuk pembanguan secara menyeluruh gedung SD 2 Kawan. “Ternyata anggran yang disetujui baru 1,4 miliar dari usulan kita sebesar 3 miliar, maka untuk proses pembangunan dilakukan secara bertahap,” ujarnya.
Disinggung terkait tempat belajar siswa pasca pembanguan gedung? Kata Danta pihaknya masih harus melakukan kordinasi terlebih dahulu dengan pihak sekolah. Namun demikian pihaknya memilki tiga opsi yakni, beberapa kelas masih tetap belajar di ruang kelas di SDN 2 Kawan yang tidak ikut terbakar, sedangkan beberapa kelas lagi belajar di gedung milki yayasan Widya Dharama. “Rencana untuk kelas 1,2 dan 3 kita tempatkan di ruang kelas di SD2 Kawanyang luput dari amukan si jago merah saat kebakaran terjadi, sedangkan untuk siswa kelas 4,5 dan 6 kita tempatkan di gedung milik yayasan Widya Dharama,” jelasnya.
Lanjut Danta Haryana, seandaiya saat proses pembangunan, dirasa menggangguproses belajar mengajar bagi siswa yang kita tempatkan ruang kelas SDN 2 Kawan, maka tidak ada pilihan lagi akan diterapkan pola double siff. “Karena terbentur juga dengan ruangan yang ada di Yayasan Widya Dharma, maka dengan berat hati diterapkan pola double Siff,” sebut Danta.
Di tengah kesulitan mendapatkan tempat untuk siswa SDN 2 Kawan belajar, pihaknya kini sedang melirik banguanan milik yayasan Saraswati yang berlokasi di sebelah utara SD. “Dulu gedung itu difungsikan untuk SMA Saraswati, karena minim siswa akhirnya SMA itu tidak jalan dan kini gedung itu difungsikan untuk TK,” jelas Danta sembari menambahkan segera akan melakukan pendekatan dengan pemilik yayasan dengan harapan bisa menggunakan gedung tersebut.