Gianyar, Bali Tribune
Pendapatan Daerah Kabupten Gianyar tahun 2016, direncanakan sebesar Rp 1,681 Trilyun. Hal itu terungkap dalam Ranperda tentang Perubahan ABPD Kabupaten Gianyar tahun anggaran 2016 dalam sidang paripurna yang dipimpin Ketua DPRD Kabupaten Gianyar Wayan Tagel Winarta di ruang sidang DPRD Kabupaten Gianyar, Kamis (18/8).
Wakil Bupati Gianyar Made Mahayastra mengatakan, Ranperda tentang Perubahan APBD perlu disusun untuk penyesuaian akibat terjadi perkembangan yang tidak sesuai dengan asumsi kebijakan umum (KUA). Selain itu,adanya perkembangan keadaan yang berdampak pada perkiraan meningkatnya pendapatan daerah, dan juga meningkatnya pengeluaran baya untuk memenuhi aspirasi masyarakat yang belum dapat diprediksi saat penyusunan APBD tahun 2016.”Perencanaan dan penganggaran harus terintregasi,”ucapnya.
Mahayastra menerangkan, dalam ranperda perubahan Tahun Aanggran 2016, Pendapatan Daerah direncanakan sebesar Rp 1,681 triliun lebih. Terdiri dari PAD sebesar Rp 506,528 milyar lebih. Sedangkan Dana Perimbangan sebesar Rp 956,223 milyar lebih dan Lain – lain Pendapatan Daerah yang Sah sebesar Rp 218,601 milyar lebih. PAD dalam Perubahan APBD mengalami peningkatan sebesar Rp 58,386 milyar lebih (13,03 persen) dibandingkan PAD pada tahun berjalan sebesar Rp 448,142 milyar lebih.”Struktur PAD sampai saat ini masih didominasi rencana penerimaan dari pajak daerah,”terangnya.
Sedangkan Dana Perimbangan dalam Perubahan APBD 2016 mengalami penurunan sebesar Rp 9,563 milyar lebih (0,99 persen) dibandingkan dengan anggaran tahun berjualan sebesar Rp 965,786 milyar lebih. Kemudian Lain – lain Pendapatan Daerah yang Sah dalam Perubahan mengalami peningkatan sebesar Rp 9,019 milyar lebih (4,30 persen), dibandingkan dengan anggaran tahun berjalan sebesar Rp 209,582 milyar lebih.
Dalam kesempatan itu, Wabup Mahayastra juga menyampakan, Belanja Daerah dalam Ranperda Perubahan direncanakan berjumlah Rp 1,971 triliun lebih. Terdiri dari Belanja Tidak Langsung sebesar Rp 1,218 triliun lebih dan Belanja Langsung sebesar &52,734 milyar lebih. Penerimaan Pembiayaan dalam Ranperda Perubahan direncanakan sebesar Rp 3014,838 milyar lebih dan Pengeluaran Pembiayaan 15,050 milyar lebih. “Dengan demikian terdapat Pembiayaan Netto sebesar Rp 289,788 milyar lebih yang merupakan selisih antara penerimaan dengan pengeluaran pembiayaan, sehingga sisa lebih Pembiayaan Anggaran Tahun berkenaan Rp 0,00,” pungkasnya.