Tim SAR Belum Temukan Jenazah Pelatih Kempo Jembrana | Bali Tribune
Diposting : 19 August 2016 14:43
Putu Agus Mahendra - Bali Tribune
pantai
PENCARIAN - Personel Basarnas melakukan pencarian korban tenggelam terseret arus di Pantai Yeh Kuning menggunakan ruberboat.

Negara, Bali Tribune

Keberadaan I Kadek Suartama alias Dek Ama (24 th), korban terseret arus yang tenggelam di Pantai Banjar Tengah, Desa Yeh Kuning, Jembrana, hingga Kamis (18/8) belum diketemukan. Petugas Basarnas yang melakukan penyisiran dan pencarian sejak Rabu (17/8) malam belum menemukan pelatih Kempo Jembrana ini. Untuk mempermudah pencarian duda anak satu asal Desa Tegal Badeng Timur ini, pihak keluarga melakukan upaya secara niskala.

Ditemui di lokasi, di selatan Pura Segara Yeh Kuning, Kamis petang, ayah korban, I Ketut Sumada (50 th) bersama puluhan kerabatnya saat melaksanakan ritual penebusan mengatakan untuk mempermudah menemukan korban, pihak keluarga melaksanakan ritual berupa ngaturang bebantenan suci asoroh dilokasi kejadian. Upaya niskala ini dilakukan setelah pihak keluarga sempat menanyakan kepada dua pemangku baik itu Pemangku Pura Segara Yeh Kuning serta Pemangku Pura Dalem Desa Pakraman Tegal Badeng Kangin. Kedua pemangku tersebut menyarankan pihak keluarga melaksanakan ritual dilokasi kejadian serta memohon agar korban agar secepatnya bisa ditemukan.

Ia mengaku pihak keluarga tidak mendapat firasat apapun sebelumnya. Bahkan korban sebelum pamit kepadanya untuk main ke Pantai Yeh Kuning, juga sempat memberi makan sapi yang dipeliharanya. Ia berpesan agar korban berhati-hati karena mengajak beberapa orang anak-anak termasuk anaknya sendiri yang juga nyaris tenggelam terseret arus.

Kordinator Pos SAR Jembrana, I Made Neksen dikonformasi Kamis petang mengatakan setelah dilakukan pencarian baik penyisiran di darat maupun di laut oleh personel Basarnas dan Sat Pol Air Polres Jembrana dengan menggunakan ruberboat dan speed boat namun hingga korban belum bisa ditemukan. Pencarian di laut sejauh dua mil sempat beberapa kali dihentikan karena kondisi gelombang yang buruk. Begitupula saat dilakukan penyelaman di lokasi oleh beberapa penyeleman tidak diketemukan apapun karena selain gelap karena air yang keruh, juga di lokasi kejadian terdapat palung dengan arus yang memutar. Operasi pencarian korban terus dilakukan selama 24 jam.

Pihak Persatuan Kempo Indonesia (Perkemi) Jembrana, I Made Nuada membenarkan korban merupakan salah satu Kenshi Kempo Jembrana terbaik yang telah menorehkan  berbagai prestasi bagi Jembrana. Bahkan, korban beberapa minggu sebelum kejadian sempat mengikuti ujian Dan Satu dan sudah diplot untuk menjadi pelatih atlet kempo Jembrana.