Denpasar, Bali Tribune
Dinas Koperasi dan UKM Denpasar rutin melaksanakan pelatihan kewirausahaan yang tujuannya agar masyarakat mampu menjadi pengusaha dengan pengelolaan usaha yang professional. Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kota Denpasar, Made Erwin Suryadarma Sena, mengatakan, dengan menjadi pengusaha diharapkan mampu menyerap tenaga kerja dan dapat mengentaskan kemiskinan.
Menurutnya melalui kegiatan pelatihan ini para peserta UMKM ditantang untuk mampu mengelola usaha secara professional dengan mengahdirkan narasumber yang berkompeten untuk mentransfer ilmunya kepada peserta sehingga outputnya para UMKM dapat mengelola usaha dengan baik.
“Jika para UMKM mampu mengelola usaha secara profesional kami optimis akan mampu meningkatkan pendapatan masyarakat. Juga mampu mengurangi pengangguran. Maka itu, pelatihan kewirausahaan bagi pelaku UMKM sangat penting dilaksanakan. Mengingat kondisi umum UMKM selain lemah dalam akses inovasi teknologi produksi, juga kurang mampu dalam mengakses modal dan pemasaran,” paparnya Senin (22/8).
Dia menyebutkan agar UMKM tetap eksis dalam persaingan yang kian ketat, dituntut kreatif dan inovatif. Ia juga menambahkan, produk yang diproduksi agar memiliki nilai tambah dan berdaya saing sesuai kebutuhan pasar. Berkenaan dengan diselenggarakannya kegiatan Pelatihan Kewirausahan bagi UMKM ini, ia mengharapkan para peserta dapat mengikuti pelatihan dengan baik dan narasumber dapat memberikan materi dengan mudah dicerna dan dipahami.
“Kami sangat mendukung pelaksanaan pembangunan ekonomi kreatif kota denpasar 2016. UMKM diharapkan berperan dalam meningkatkan dan memperluas penyediaan lapangan pekerjkaaan dan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Juga mampu menigkatkan daya saing serta daya tahan ekonomi nasional. Melalui pengembangan iklim yang kondusif, dan pengembangan usaha seluas-luasnya,” kata dia.
Kabid UMKM, Ngakan Putu Widnyana, mengungkapkan kegiatan ini membentuk sikap mental sebagai ciri wirausahawan yakni memiliki kemampuan menerapkan manajemen usaha yang handal. Terutama, lanjutnya handal dalam permodalan, pemasaran, produksi dan kemampuan pengelolaan keuangan. Juga mudah beradaptasi sebagai pelaku usaha. tangguh dan mandiri.
“Kegiatan ini kami laksanakan selama lima hari dengan 30 orang pelaku industri non pertanian, pertanian dan perdagangan aneka usaha. Narasumber kami hadirkan dari Unud, pengusaha sukses, perbankan dan lainnya. Materi disesuaikan dengan kebutuhan para peserta. Seperti mengapa menjadi wirausaha? Aspek pasar, pembukuan sederhana, neraca rugi laba dan rasio keuangan, serta menyusun rencana bisnis,” jelasnya.
Salah satu narasumber dari Indonesia YES, Sayu Ketut Sutrisna Dewi, mengatakan akan memberikan materi yang sangat mudah diterima para peserta sehingga setelah mendapat pelatihan dapat diterapkan pada pengelolaan usaha masing-masing. Lebih rinci dijelaskan materi yang dibawakan sesuai dengan level artinya sesuai dengan kebutuhan peserta. Ia juga mengajak para peserta untuk merubah paradigma melakoni usaha dengan merubah pola pikir usaha yang mesti siap, tangguh dan mandiri.