Bangli, Bali Tribune
Ada trend kini masyarakat mulai meninggalkan sektor pertanian dan memilih menggeluti usaha lain. Fenomena ini terjadi pada masyarakat di Dusun Peselatan, Desa Suter Kintamani. Sebelumnya hampir sebagian besar masyarakat Peselatan menggeluti bidang pertanian. Namun seiring berjalannya waktu dan dibarengi dengan hasil pertanian yang semakin tidak menanjikan warga beralih ke sektor lain
Kadus Peselatan Desa Suter I Wayan Suradnya mengatakan, Desa Suter dulunya dikenal sebagai daerah penghasil padi gage dan juga ketela. Hasil pertanian itu dijual hingga ke luar daerah. Namun kata Suradnya seiring kesuburan tanah mulai berkurang mempengaruhi hasil pertanian. “Walaupun masih ada yang menanam padi, tapi hasilnya di luar target bahkan tidak sedikit yang malah rugi,” ungkapnya.
Di tengah merosotnya hasil pertanian, warga beralih menanam albesia. Namun harapan untuk mendaptkan untung dari menanam albesia, petani harus berhadapan dengan serangan penyakit gondok yang hingga kini belum ada obatnya.
Karena harapan dari menggeluti usaha pertanian dianggap tidak bisa menopang kelangsungan hidup, maka kini banyak warga kami beralih profesi, seperti menjadi buruh bangunan, buruh angkut pupuk dan menjadi tukang ukir. “Bahkan tidak sedikit warga kami lebih memilih mengontrakkan tanahanya dalam kurun waktu yang panjang,” jelasnya.