Negara, Bali Tribune
Polemik penerapan aturan tonase oleh UPT Jembatan Timbang (JT) Cekik, hingga kini masih belum bisa teratasi. Bahkan, para sopir semakin membandel dan kucing-kucingan dengan petugas. Sanksi pemulangan paksa dan lansir yang diberlakukan tidak membuat para sopir jera, justru malah mereka bereaksi dengan memarkir kendaraannnya di semua sisi bahu jalan menuju Pelabuhan Gilimanuk. Akibatnya, sepanjang 3 kilometer jalur masuk Bali itu arus lalu lintas selalu krodit dan berdampak ke timur hingga Kota Negara.
Apa yang dilakukan oleh pihak Jembatan Timbang beberapa bulan belakangan ini pun dinilai tidak efektif oleh Komisi III DPRD Provinsi Bali. Saat melakukan sidak di UPT Jembatan Timbang Cekik, Jumat (27/5) yang dipimpin I Nengah Tamba, dewan mengatakan kondisi krodit itu akan terus terjadi dan Dinas Hubinfokom Provinsi Bali akan selalu berhadapan dengan para sopir sehingga harus ada solusi yang bisa segera direalisasikan.
Selain melakukan koordinasi dengan jembatan timbang di Jawa Timur, pihaknya mendesak solusi dengan pembangunan terminal cargo/petikemas di Cekik, Gilimanuk harus segera direalisasikan. Dewan tidak mau situasi ini dibiarkan berlarut-larut tanpa adanya solusi yang pasti bisa secepatnya direalisasikan.
Didampingi anggota Komisi III yang lain, Tamba menyebutkan pihaknya telah berkoordinasi dengan Wakil Bupati Jembrana, I Made Kembang Hartawan mengenai terminal cargo itu. Pemkab Jembrana menyediakan lahan 4 hektare dan tambahan anggaran Rp2 miliar. Sehingga menurut dewan asal Kaliakah, Negara ini, dana Rp5 miliar sudah cukup untuk pembangunan terminal cargo.
Sementara Kepala Dinas Hubinfokom Provinsi Bali, Ketut Artika yang didampingi Kepala UPT JT Cekik, I Ketut Suhartana yang bisa mengelak mengenai kondisi krodit yang dilihat langsung oleh rombongan dewan itu mengaku kendala yang terjadi itu sebagai sebuah proses perbaikan kedepannya dan pihaknya membutuhkan waktu untuk menyadarkan para sopir.
Kabag Ops Polres Jembrana, Kompol I Ketut Sukarta mengkhawatirkan jembatan yang ada sepanjang jalur nasional Denpasar-Gilimanuk pasca jebolnya Jembatan Dangin Tukadaya, Jembrana, karena dilalui truk yang membandel bertonase overload, kini kondisinya sangat mengkhawatirkan salah satunya adalah Jembatan Tukad Pulukan, Pekutatan yang sudah semakin rawan. Pihaknya berharap agar solusi itu bisa segera direalisasikan.