Amlapura, Bali Tribune
Memang musim mudik Lebaran masih jauh, namun situasi penyeberangan di Pelabuhan Padangbai, Karangasem, dari pantauan koran ini Jumat (10/6) relatif sangat sepi. Ini jauh berbeda dengan tahun sebelumnya di mana aktivitas penyeberangan justru mulai mengalami peningkatan menjelang Ramadhan hingga tibanya musim mudik Lebaran dengan dominasi kendaraan truk-truk barang.
Sepinya arus penyeberangan Padangbai-Lembar ini mulai membuat operator kapal ferry mengerutkan kening lantaran berpengaruh pada biaya operasional kapal yang sangat tinggi. Kegundahan para operator kapal ferry ini, diakui oleh Manajer PT ASDP Padangbai, I Wayan Rosta.
Kepada wartawan kemarin, Wayan Rosta menyebut penurunan jumlah kendaraan di penyeberangan Padangabai dalam hal ini truk barang, kendaraan pribadi roda empat dan dua bahkan mencapai 70 persen, dan ini di luar dugaan.
Menurutnya, ada beberapa faktor yang memicu turunnya jumlah arus penyeberangan tersebut, di antaranya cuaca di tengah perairan Selat Lombok dimana terjadi gelombang tinggi dan ombak pasang di alur dan dermaga, serta kebijakan Pemprov Bali terkait Jembatan Timbang Cekik, Gilimanuk, yang mengakibatkan terjadinya antrean panjang kendaraan truk. Ini berdampak pada jumlah kendaraan truk yang akan menyeberang ke Lembar, Nusa Tenggara Barat menurun karena terhambat di Jembatan Timbang Cekik.
“Penurunannya drastis sekali sampai 70 persen, aktivitas penyeberangan sekarang sepi, satu kapal besar hanya membawa enam sampai tujuh kendaraan saja. Tapi masih untung ada kendaraan roda empat yang nyeberang,” ungkap Wayan Rosta.
Sebenarnya pihaknya sudah menyampaikan permasalahan ini ke Pemprov Bali, dalam hal ini Dinas Perhubungan (Dishub) Bali, agar dicarikan solusi yang tepat untuk mengatasi permasalahan antrean kendaraan di Timbangan Cekik, utamanya truk yang akan menuju dan menyeberang ke Lembar melalui Pelabuhan Padangbai.
Diakuinya, jika kebijakan Pemprov terkait Jembatan Timbang Cekik itu dampaknya sangat dirasakan oleh petugas dan operator kapal ferry Padangbai-Lembar, karena penurunan jumlah kendaraan yang sangat drastis.
Untuk itu pihaknya berharap kondisinya bisa cepat kembali seperti sebelumnya, dan arus kendaraan di penyeberang Padangbai kembali ramai seperti dulu.