Denpasar, Bali Tribune
Di tengah berbagai permasalahan kehidupan yang terjadi dalam masyarakat, ajaran dalam Bhagawad Gita diharapkan bisa menjadi pedoman dan tuntunan yang universal bagi umat manusia, tidak hanya umat Hindu tetapi juga umat lainnya dalam memecahkan permasalahan yang dialami.
Penegasan ini disampaikan Gubernur Bali Made Mangku Pastika dalam wawancaranya dengan awak media seusai mengikuti acara Konferensi Internasional Bhagawad Gita I yang dibuka secara resmi oleh Ketua DPD RI, Irman Gusman di Gedung Natya Mandala Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, Sabtu (25/6).
“Di saat dunia sedang turbulens seperti saat ini, saya rasa penting kita untuk mencari pedoman dan tuntunan yang secara universal bisa dipegang oleh seluruh umat manusia, tidak hanya bagi umat Hindu tetapi juga seluruh umat manusia, karena Bhagawad Gita itu universal sifatnya. Jika kita berada dalam keraguan, pada saat kita menghadapi masalah yang tidak lagi bisa kita pecahkan, kembalilah ke Bhagawad Gita,” cetus Pastika.
Konferensi mengenai Bhagawad Gita ini digelar sebagai peringatan turunnya Kidung Agung oleh Sri Bhagawan Lord Krisna sebagai personifikasi dari Tuhan Yang Maha Esa kepada Arjuna representasi manusia sebagaimana yg terdapat dalam kisah Mahabharata.
Diawalinya Konferensi Bhagawad Gita ini dari Bali yang dikenal sebagai pulau kedamaian, pulau para dewa, pulau seribu pura dan sebutan lainnya, diharapkan Gubernur Pastika dapat turut memberikan sumbangsih untuk perdamaian dunia. Dalam sambutannya yang cukup singkat, Gubernur Pastika juga menyampaikan selama dirinya pernah menjabat sebagai Kapolda dan selanjutnya menduduki jabatan Gubernur Bali selalu berpegang teguh kepada isi Bhagawad Gita, sebagai tuntunannya dalam melaksanakan berbagai tugas Negara.
Senada dengan Pastika, Ketua DPD RI, Irman Gusman menyatakan bahwa Bhagwad Gita adalah tuntunan dalam kehidupan yang mana ajaran yang terkandung didalamnya pandangan universal akan kebenaran serta kedamaian hidup.
Lebih jauh, konferensi tersebut menurutnya sebagai sejarah penting bagi bangsa Indonesia. Dan terkait pelaksanaannya yang diawali di Bali, diharapkan menjadi pesan kepada seluruh umat manusia bahwa umat Hindu menjadi pelopor perdamaian dan kemanusiaan.
Pembukaan konferensi diawali dengan pementasan Sendratari dengan lakon turunnya Bhagawad Gita yang merupakan wejangan Sri Krisna kepada Arjuna di tengah perang Mahabrata. Pementasan ini dibawakan oleh sanggar tari Bona asal Kabupaten Gianyar.