Denpasar, Bali Tribune
Pemkot Denpasar melalui Dinas Tata Ruang dan Perumahan (DTRP) menggelar sayembara sayembara bagi para arsitek untuk merancang Master Plan penataan kawasan Pasar Badung. Penataan ini diharapkan akan menjadikan Pasar Badung sebagai ikon pariwisata, terlebih Denpasar telah meluncurkan paket wisata city tour.
“Goalnya, supaya pasar Badung, pasar Kumbasari, Pura Desa Denpasar dan Pasar Payuk menjadi satu kesatuan. Selain itu, juga bisa terkait dengan sungai Badung. Apakah pasar menghadap sungai, atau seperti apa. Ide besar itu yang kami harapkan didapat dari sayembara ini,” jelas Kepala DTRP Denpasar, Kadek Kusuma Diputra, di pressrom kantor Walikota, Selasa (26/7) kemarin.
Diakui Kusumadiputra, kemampuan pihaknya untuk membuat perencanaan kawasan sangat terbatas. Sehingga diperlukan peran serta para pakar, khususnya arsitek. “SKPD tidak mampu, makanya kita sayembarakan,” ungkapnya.
Sayembara ini bisa juga diikuti oleh para mahasiswa dan dosen. Untuk hadiah, pihaknya menyiapkan sebesar Rp190 juta untuk juara I, Rp100 juta untuk juara II dan Rp70 juta untuk juara III. Nantinya, hasil karya akan di konsep kembali sehingga menghasilkan master plan yang interkoneksi antara pasar Badung dengan kawasannya. “Hadiahnya cukup besar karena sang juara nantinya akan mendampingi konsultan proyek saat pembangunan fisiknya,” jelasnya.
Karya yang dikirimkan berupa gambar perspektif 3D atau skematik disain. “Awal Oktober kita harapkan sudah ada hasil, sehingga hampir bersamaan dengan ditentukannya pemenang lelang DED Pasar Badung. Dengan demikian, tahun 2017 pembangunan fisik kita harapkan sudah bisa terealisasi,” jelasnya.
Perkiraan dana yang akan habis untuk proyek pembangunan fisik Pasar Badung, mencapai angka Rp200 miliar lebih. Namun dari mana asal dana, apakah sepenuhnya dari APBD atau bantuan pusat, Kusumadiputra enggan berkomentar. “Kita buat disainnya saja, mengenai pengusahaan pendanaan ada SKPD yang lain,” ujarnya.
Sementara ditambahkan Kabag Humas Pemkot Denpasar IB Rahoela, jika sepenuhnya menggunakan APBD, diakui akan berpengaruh pada anggaran kegiatan lain. “Dengan nilai yang cukup besar, tentu akan berpengaruh pada APBD. Tapi jangan khawatir karena ada tim yang sedang bergerilya cari dana ke pusat. Semoga berhasil, sehingga cita-cita Pasar Badung bertaraf SNI bisa diakomodir dan terwujud,” jelasnya.