Denpasar, Bali Tribune
Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Bali Ketut Rochineng, kembali memberikan warning kepada Koalisi Buleleng Mandara (KBM). Rochineng yang sejak awal digadang-gadang sebagai bakal calon bupati Buleleng dan diusung KBM, mengancam mengurungkan niatnya bertarung pada Pilkada Buleleng 2017 apabila skenario head to head gagal terwujud.
Ancaman ini bukan baru pertama kali dilontarkan Rochineng. Beberapa bulan lalu, birokrat yang juga penyanyi itu pernah menegaskan sikap serupa. Ketika itu, Rochineng mengatakan dirinya hanya mau maju jika tarung head to head dengan pasangan calon incumbent Putu Agus Suradnyana-Nyoman Sutjidra (PASS).
“Dari awal, (saya tegaskan) harus head to head. Kalau tidak, ya, saya tidak jadi maju (di Pilkada Buleleng)," tandas Rochineng saat dikonfirmasi usai menghadiri Rapat Paripurna DPRD Bali, Senin (22/8).
Ia memiliki alasan kuat, sehingga dirinya keukeuh dengan skema tarung head to head di Pilkada Buleleng. Baginya, dalam pertarungan pasangan calon petahana dipastikan akan menang mudah apabila ada lebih dari dua pasangan calon yang maju.
"Kalau lebih dari dua pasangan calon, otomatis ya incumbent yang menang. Dia sudah punya modal suara. Sementara pasangan calon lainnya ya suara sisa (yang diperebutkan) dan itupun pecah. Ya, kemungkinan menangnya susah," tegas Rochineng.
Ancaman Rochineng ini, memang belum menjadi keputusan final. Apalagi sejauh ini, belum ada pasangan calon bupati dan wakil bupati yang dipastikan ikut bertarung di Pilkada Buleleng. Pasangan calon incumbent misalnya, memang sejak awal digadang-gadang diusung kembali oleh PDIP. Namun hingga kini DPP PDIP justru belum menerbitkan rekomendasi untuk pasangan calon petahana.
Adapun pasangan calon perseorangan yang sudah mendaftar, Dewa Made Sukrawan-Dharma Wijaya (Surya), saat ini masih harus melewati tahapan verifikasi administrasi dan faktual oleh KPU Kabupaten Buleleng. Jika Paket Surya ini lolos, maka KBM harus memburu figur lain untuk diusung sebagai calon bupati Buleleng.
Tetap Rochineng
Warning Ketut Rochineng, sepertinya tak terlalu dipusingkan oleh Koalisi Buleleng Mandara (KBM). Buktinya, koalisi yang dimotori Partai Golkar, Partai Demokrat, PPP, PKS, dan PAN itu menganggap ancaman Rochineng bukan merupakan keputusan final.
“Pernyataan Pak Rochineng masih dalam tataran wacana dan belum merupakan keputusan bersama antara KBM dengan Pak Rochineng. Jadi kami akan tetap mengusung Pak Rochineng," kata Sekretaris DPD Partai Golkar Provinsi Bali Nyoman Sugawa Korry, di Gedung DPRD Bali, kemarin.
Sugawa Korry memastikan kalau Rochineng akan tetap bersama KBM. "Pak Rochineng masih tetap calon KBM. Kan semua masih dalam proses. Jadi kita akan evaluasi semua, menjelang pendaftaran,” sambungnya.
Disinggung soal isu KBM tengah mempersiapkan calon alternatif di luar Rochineng, Sugawa Korry membantahnya. Menurut dia, sampai saat ini KBM masih dalam tahapan mengkaji berbagai perkembangan politik di Buleleng. Selain itu, KBM juga masih menunggu hasil survei terkait figur yang akan menjadi pendamping Rochineng.
"Belum, kita belum ada (calon alternatif). KBM belum berbicara tentang itu. Kita baru aja berbicara tentang hasil survei, kemudian mengkaji setiap perkembangan, karena kuncinya menjelang pendaftaran,” beber mantan Ketua DPD Partai Golkar Buleleng itu.
Ia yang juga Wakil Ketua DPRD Bali itu menambahkan, KBM baru akan menentukan siapa yang akan menjadi calon pendamping Rochineng menjelang pendaftaran pada September 2016 mendatang. "Mengenai siapa yang akan jadi calon wakil bupati sebagai pendamping Pak Rochineng, itu nanti ditentukan. Tidak bisa sekarang. Menjelang pendaftaran bulan depan lah,” pungkas Sugawa Korry.