BALI TRIBUNE - Pemkab Klungkung melalui Badan Kesatuan Bangsa, Politik, Perlindungan Masyarakat, bersama Kodim 1610/Klungkung terus berupaya untuk melalukan pencegahan terhadap terjadinya konflik sosial. Salah satu upaya menggelar sosialisasi Wawasan Kebangsaan untuk Mencegah Radikalisme dan Konflik Sosial, di Balai Banjar Kawan Desa Besan, Dawan, Klungkung, Sabtu (22/7).
Sosialisasi ini dihadiri Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta, Kepala Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat Wayan Sujana, Dandim 1610/Klk Letkol kav. Jacob Janes Patty, Intansi terkait, Perbekel Desa Besan serta komponen masyarakat Desa Besan.
Dandim 1610/Klungkung Letkol Kav. Jacob Janes Patty dalam sambutannya mengatakan selain agenda rutin yang dilaksanakan Pemkab Klungkung bersama TNI-Polri, sosialisasi ini juga merupakan rangkaian dari kegiatan TMMD ke-99 di Desa Besan yang sangat penting di sampaikan dan sangat bermanfaat untuk kita semua terutama bagi generasi muda “Ini merupakan kegiatan non fisik selain kegiatan fisik di TMMD ke -99” jelas Dandim Jacob Janes Patty.
Bupati Suwirta dalam arahannya menyampaikan bahwa permasalahan adat atau konflik sosial marak terjadi dan berkembang di masyarakat, begitu pula dengan maraknya ancaman radikalisme di sejumlah daerah yang diiringi oleh teror yang dilakukan oleh kelompok-kelompok tertentu kepada masyarakat. Oleh Karena itu, Pemkab Klungkung terus berupaya untuk melalukan pencegahan terhadap terjadinya konflik sosial. Sosialisasi ini untuk memberikan pemahaman terhadap masyarakat terkait pencegahan konflik sosial dan meningkatkan kerjasama dengan aparat keamanan khususnya TNI dan kepolisian.
Bupati Suwirta menambahkan bahwa sosialisasi ini sangat penting dan strategis terkait dengan penanganan konflik sosial dan rencana aksi yang optimal dalam penanganan konflik sosial. Ia mengajak para Perbekel dan Bendesa untuk bersama-sama kembali menggaungkan dan mengimplementasikan program aksi Pemkab Klungkung “Gema Santi” di tingkat Desa. Dimana melalui gerakan santun dan inovatif ini diharapkan semua Perbekel dan Bendesa untuk bisa mengajak lapisan masyarakat berperilaku santun sehingga terjadinya konflik sosial dimasyarakat bisa dikurangi.
Ia juga mengajak Prebekel dan Bendesa untuk kembali mengaktifkan Sekaa Teruna yang ada di desa-desa karena anak-anak muda merupakan cikal bakal untuk meneruskan perjuangan bangsa. ”Membuat jalan itu gampang namun mengubah prilaku manusia sangat berat. Kita harus menyiapkan generasi muda untuk menjadi penerus yang baik,” tutup Bupati Suwirta.