BALI TRIBUNE - Beragam solusi sudah diterapkan untuk mengatasi kemacetan lalu lintas di kawasan wisata Ubud. Namun hingga kini belum ditemukan formula yang dinilai tepat. Menyerap solusi tepat dengan harapan didukung ketulusan untuk berbenah, Ketua DPRD Gianyar pun mengundang lintas instans dalam sebuah diskusi, Kamis (27/7) di Kemenuh, Sukawati.
Ketua DPRD Gianyar I Wayan Tagel Winarta menyebutkan, kemacetan lalulintas di Ubud harus disikapi segera karena mulai menjadi duri dalam kepariisataan di Ubud. Karena jika dibiarkan berlariut-larut, akan berdampak bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang selama ini didominasi sektor pariwisata. Karena itu, pihaknya merasa terpanggil untuk segera mencarikan solusi terkait kemacetan Ubud ini. “Saya harap solusi-solusi drai Organda, Sat Lantas, Dinas Perhubungan dan Bappeda Gianyar memebrikan gambaran formula yang tepat,” ungkapanya.
Konsultan dari akademisi Fakultas Teknik Unud, Prof. Putu Alit Suthanaya pada kesmepoatan itu, menyodorkan solusi jangka pendek. Yakni , solusi mengatasi kemacetan Ubud adalah dengan adanya sentral parkir. Sentral parkir ini dibilai vital sehingga wajib dipenuhi. “Angkutan massal untuk menjangkau tujuan dari lokasi sentral parker juga menjadi elemennya,” uangkapnya.
Mewujudkan itu, pihaknya pun berharap nantinya dibentuk tim dengan melibatkan tokoh serta pelaku pariwisata di Ubud, sehingga apapun hasil keputusan nanti bisa diterima semua pihak, khususnya warga di Ubud sendiri.
Satlantas Polres Gianyar yang diwakili KBP Lantas W. Sugianta menyebutkan, kendala sekarang ini yang terjadi adalah ulah oknum masyarakat Ubud yang menghalangi pembenahan situasi lalu lintas ini. Diketahui selama ini, Satlantas telah memasang pipa untuk mencegah kendaraan parkir di bahu jalan. Namun malam harinya, pipa tersebut hilang. “Mereka main kucing-kucingan dan kami sebagai petugas juga bukan robot yang bisa melakukan pengawasan secara terus menerus,” terangnya.
Kabid Lalu Lintas Dinas Perhubungan Gianyar, Nurwidyaswanto mengatakan, pihaknya sudah sempat melakukan penertiban khusus parkir di pinggir jalan. Namun hasilnya kurang maksimal. Sebab, saat ditertibkan di satu sisi, malah menggelembung di sis lainnya, sehingga kemacetan teta saja terjadi. Dirinya menyambut positif munculnya sejumlah sentral parkir, seperti di jaba pura batukaru Sambahan, parkir Pura Dalem Puri Peliatan dan parkir di kawasan monkey forest padang tegal. Dirinya pun mengusulkan kawasan pasar singakerta juga diharapkan bisa dijadikan sentral parkir.
Atas masukan itu, Ketua DPRD Gianyar, I Wayan Tegl Winarta menyampaikan apresiasinya dan akan menyerahkan saran dan solusi yang tersaring dalam diskusi ini ke Bupati. Dan, dalam waktu dekat akan memanggil tokoh masyarakat Ubud dan pelaku pariwisata untuk ikut memecahkan masalah ini. “Tokoh masyarakat Ubud, khususnya dari Puri Agung Ubud akan kami mohonkan pula solusinya. Yang terpenting, warga Ubud sendiri yang harus memberi dukungan dengan kesadaran,” pungkasnya.