Mangupura, Bali Tribune
Banyak hal positif yang dapat diadopsi dari keberhasilan Pemerintah Kota Surabaya dalam mengelola pemerintahan berbasis elektronik atau e-goverment. Bahkan, dalam menentukan Tunjangan Penghasilan Pegawai (TPP) pun berdasarkan e-performance, di mana kinerja masing-masing dinas dan pegawai dinilai berdasarkan kinerja. Dengan membandingkan kinerja masing-masing planning dan realisasi, sehingga akan ketahuan performance-nya.
Hal tersebut menginspirasi Bupati Badung, I Nyoman Giri Prasta, di sela kunjungan ke Pemkot Surabaya guna menyerap informasi maupun teknologi yang telah berhasil diterapkan oleh pemkot setempat.
Kujungan serangkaian Pekan Informasi Pembangunan (PIP) ini dipimpin langsung Bupati Badung, Nyoman Giri Prasta, didampingi Sekda Badung, Kompyang R Swandika dan sejumlah pimpinan SKPD terkait, seperti Kadispenda Wayan Adi Arnawa, Kepala BPPT Made Sutama, Kadishub Wayan Weda Dharmaja, Kabag Pembangunan AA Bayu serta segenap awak media.
Rombongan PIP 2016 yang mengangkat tema: ‘Lewat E-Goverment Tingkatkan Kualitas Pelayanan Melalui Smart City’, disambut Wakil Wali Kota Surabaya, Whisnu Sakti Buana beserta jajaran SKPD.
Bupati, Giri Prasta mengatakan, akan mengadopsi program-program yang telah berhasil diterapkan Pemkot Surabaya untuk memajukan Kabupaten Badung. Termasuk, dalam meningkatkan kinerja pegawai di Gumi Keris dengan memberlakukan TPP berdasarkan kinerja.
“"Apa yang diterapkan di Surabaya dan itu positif untuk kemajuan Badung harus kita tiru. Apalagi, baik untuk masyarakat Badung agar ke depan semakin maju, aman, dan sejahtera,” ungkapnya.
Menurutnya, tunjangan penghasilan di Kabupaten Badung akan diberikan berdasarkan kinerja atau prestasi. Pegawai khususnya PNS akan diberikan tambahan lebih jika prestasi maupun kinerja mereka meningkat.
“TPP akan melihat murni dari kinerja para pegawai, baik PNS maupun kontrak. Tunjangan prestasi kerja akan diberikan kalau mereka berprestasi. Diberikan banyak juga tidak masalah,” katanya.
Dengan begitu, Pegawai Negeri Sipil yang kurang disiplin alias kudis dalam menjalankan tugas akan mendapat TPP lebih rendah, dibandingkan pegawai yang memiliki performa baik. Selain menertibkan pegawai yang kurang disiplin, bupati asal Desa Plaga, Petang ini juga akan menindak PNS yang hanya ingin gaji naik tapi kerja lamban (ginjal), penyakit pucat (pulang cepat), dan penyakit PNS lainnya. “"Memberikan (tunjangan -red) banyak tidak masalah. Pegawai harus ada kontrol, jangan sampai tidak bekerja dalam hitungan hari. Sejam pun tidak bekerja harus diperhitungakan,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Wawali Surabaya, Whisnu Buana, mengaku berhasil menerapkan e-performance. Bahkan, program ini mampu meningkatkan kinerja pegawai. Contohnya, dalam penanganan bencana alam, semua pegawai turun kelapangan sesuai tugas pokok dan fungsi (tupoksi) mereka.
“Kami memberikan reward dengan menerapkan e-performance. Mereka yang kerjanya bagus akan dapat reward atau tunjangan lebih, tapi kalau mereka pulang cepat, ya.. tentunya tunjangannya dikurangi,” terangnya seraya menambahkan, dengan sistem tersebut semua pegawai pemerintah dalam setiap kegiaatan akan turut berpartisipasi.