Bersihkan Irigasi, Warga Temukan Orok | Bali Tribune
Diposting : 17 October 2016 11:39
redaksi - Bali Tribune
Penemuan Orok
OROK – Temuan mayat orok laki-laki, dengan luka lembam dan kulit terkelupas, di saluran irigasi di kawasan Tulikup, Gianyar, Minggu (16/10).

Gianyar, Bali Tribune

Warga Banjar Kembangan, Tulikup, Gianyar, Minggu (16/10), dikejutkan dengan temuan orok di saluran irigasi. Saat itu, warga sedang  bergotong royong membersihkan lingkungan termasuk saluran irigasi yang melintas di Banar stempat. Temuan, orok laki-laki malang itu, lanjut dilaporkan ke Mapolsek Kota Gianyar.

Dari keterangan yang diterima Bali Tribune di lokasi,  sekitar pukul 06.00 wita, warga sudah memulai bergotong royong, membersihkan lingkungan Banjar Kembangan. Kegiatan itu, rutin digelar warga banjar saban hari minggu. “Tidak hanya  membersihkan sampah,  namun juga memotong pepohonan dan rumput  serta membersihkan saluran irigasi,” terang salah seorang warga, Kadek Yuda.

Pada saat membersihkan saluran irigasi itulah,  Yuda dan warga lainnya mengaku  sangat terkejut, setelah mendapati sesesok mayat bayi mengambang dan nyangkut. Awalnya, Yuda sempat menduga jika benda itu adalah boneka bayi mengambang. Ketika didekati, benda itu dipastikan mayat orok berjenis kelamin laki-laki. “Atas temuan itu, kami langsung memanggil warga lainnya. Mayat bayi itu lantas kami pindahkan ke pingir,” terangnya.

Temuan itu lantas dilaporkan ke Mapolsek Kota Gianyar. Berselang beberapa menit petugas Kepolisian berdatangan ke lokasi dan memeriksa sekitar lokasi temuan, termasuk meminta keterangan warga.  Dari hasil pemeriksaan luar, kondisi orok sangat memprihatinkan. Pada sejumlah bagian tubuhnya menderita luka lebam dan kulit terkelupas pada bagian tubuhnya.  Kulit yang terkelupas terlipat pada pipi kiri, lutut kanan, telinga kanan serta luka robek pada perut kanan yang membuat usus terurai ke luar.

Kapolsek Gianyar Kompol Adnan Pandibu menjelaskan orok berjenis kelamin laki-laki tersebut ditemukan dalam kondisi sudah tidak bernyawa dan penuh luka. Selanjutnya petugas membawa temuan tersebut ke RSU Sanjiwani, untuk dilakukan visum. “Dari pemeriksaan dokter sementara, mayat tersebut berukuran panjang 35 cm dengan berat 800 gram. Sementara untuk umur belum bisa dipastikan, karena menunggu dokter specialis anak,” terangnya.

Terkait penyebab luka pada tubuh orok tersebut, polisi juga masih menunggu kepastian dari rumah sakit, apakah akibat kesengajaan atau tergores akibat lama mengalir di saluran irigasi. Selain itu kini jajaranya gencar melakukan penyelidikan terhadap gerak gerik mencurigakan malam sebelum penemuan orok tersebut. “Kami masih melakukan penyelidikan. Angota sudah kami sebar, terutamanya ke daerah hulu saluran irigasi itu. Kami juga masih mendata proses persalinan di rumah sakit,” pungkasnya.